Tips Keuangan: Agar Kantong Tak Jebol saat Harga Kebutuhan Naik

ilustrasi belanja di supermarket Foto: Shutterstock

Kenaikan harga sembako hingga transportasi memang bisa jadi masalah tersendiri bagi keuangan. Pasalnya, uang yang tersedia mesti dihemat dengan pengelolaan yang benar agar kantong tak jebol.

Perencana Keuangan dari Financia Consulting, Eko Indarto, mengatakan dalam kondisi seperti ini penting untuk menerapkan efektivitas, yaitu belanja hanya sesuai kebutuhan dan secukupnya.

“Yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan kita saja jadi enggak ada yang kebuang,” kata Eko kepada kumparan, Minggu (9/2).

Upaya selanjutnya, Eko menyarankan untuk tak gengsi menurunkan standar jika memang mendesak tanpa mengabaikan nilai manfaatnya. Singkatnya, tak lagi berpatokan sekadar merek tapi kegunaan.

“Misal dari yang nomor satu jadi nomor dua misalnya. Dari mungkin produknya A sangat tergantung merek sekarang mereknya nomor dua tapi dengan manfaat yang sama,” imbuhnya.

ilustrasi masalah keuangan Foto: Shutterstock

Dengan begitu kata Eko, dengan nominal uang yang sama bisa mendapatkan harga yang lebih rendah atau mendapatkan barang dengan jumlah yang lebih banyak saat harga kebutuhan naik.

Lebih lanjut, Eko menerangkan pemenuhan kebutuhan sebetulnya bisa bersifat fleksibel. Artinya, pengeluaran kebutuhan bisa menyesuaikan setelah penghasilan yang didapat digunakan untuk membayar kewajiban dan tabungan atau investasi.

“Potong dulu di awal cobalah dengan (uang) sisanya, kalau enggak cukup baru dipakai sisanya,” ucap dia.

Menurut Eko, pos pengeluaran yang perlu didahulukan itu mencakup anggaran membayar utang atau tagihan maksimal 30 persen, tabungan 10 persen dan investasi 10 persen, sementara sisanya bisa digunakan untuk kebutuhan serta sisanya baru keinginan.

Demikian tips keuangan yang kumparan sajikan. Semoga bermanfaat!.