Tokopedia dan Bukalapak Berpeluang Jual Surat Utang Pemerintah

10 Agustus 2019 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor riset dan pengembangan Bukalapak di Surabaya. Foto: Bukalapak
zoom-in-whitePerbesar
Kantor riset dan pengembangan Bukalapak di Surabaya. Foto: Bukalapak
ADVERTISEMENT
E-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak telah mendapat penunjukkan dari pemerintah sebagai lembaga persepsi lainnya. Dengan demikian, masyarakat bisa membayar pajak lewat platform tersebut.
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) juga membuka peluang bahwa nantinya e-commerce tersebut tak hanya menampung pembayaran pajak, tapi juga menjual surat utang pemerintah. Adapun saat ini, otoritas fiskal baru menggandeng mitra distribusi fintech untuk menjual instrumen investasi negara, seperti Investree, Modalku, dan Tanamduit.
Hingga saat ini, pemerintah memiliki 22 mitra distribusi baik bank BUMN, bank swasta, maupun perusahaan finansial teknologi (fintech) untuk menjual surat utang negara.
"Ya memungkinkan, memungkinkan kalau untuk jual surat utang," ujar Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Loto Srianita Ginting, di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (10/8).
Saat ini, sebenarnya sejumlah e-commerce sudah ada yang menjual surat utang negara. Namun hanya sebagai agen pembantu dari para mitra distribusi.
ADVERTISEMENT
Loto menjelaskan, e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak memerlukan sejumlah tahapan dan seleksi lebih lanjut untuk menjadi mitra distribusi. Selain dari pihak Kemenkeu, penilaian lebih lanjut juga dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bank Indonesia (BI).
"Kalau sekarang kan mereka (e-commerce) hanya jadi hub dari mitra distribusi. Kalau mau jadi mitra distribusi, ya isi di PMK (Peraturan Menteri Keuangan) juga perlu diubah," katanya.
Loto melanjutkan, selain membuka peluang lebih banyak pada perusahaan lainnya untuk menjual surat utang, pemerintah juga tengah mengkaji skema pembayaran lainnya untuk membeli surat utang.
"Termasuk sistem pembayaran masih kami kaji lagi," tambahnya.