Tol Layang Jakarta-Cikampek Dibuka 1 Jalur Saat Mudik Lebaran

19 Februari 2019 13:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengoperasikan alat berat saat menyelesaikan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II Elevated di Karawang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengoperasikan alat berat saat menyelesaikan pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II Elevated di Karawang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Proyek jalan tol layang atau elevated Jakarta-Cikampek akan dibuka secara fungsional pada mudik Lebaran 2019. Tol ini diharapkan bisa memecah kemacetan yang kerap terjadi saat musim mudik di ruas tol tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Donny Arsal, mengatakan saat ini perusahaan masih terus mengejar pembangunan. Sehingga, dipastikan saat mudik lebaran ruas jalan tol layang Jakarta-Cikampek ini bisa digunakan.
"Insyaallah Lebaran tahun ini kita bisa gunakan 1 jalur sebagai fungsional. Ini yang lagi dikejar," kata Donny dalam Seminar Nasional Kebangkitan BUMN Sektor Infrastruktur di Graha CIMB, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/2).
Selain itu, pihaknya juga menargetkan proyek tol layang Jakarta-Cikampek layang sudah beroperasi secara penuh di 2019. Jalan tol ini mulai dibangun sejak 2017 dan memiliki jalur sepanjang 36,4 kilometer yang dibangun di atas jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Di Jakarta, elevated, insyaAllah tahun ini kita sudah bisa operasikan secara penuh," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Jalan tol Jakarta-Cikampek II ini dibangun dengan total nilai investasi Rp 16,23 triliun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa.
Kecelakaan bus pariwisata di km 15 tol Jakarta arah Cikampek menyebabkan kemacetan sekitar 4 km sampai tol JOR. Foto: Dok. Istimewa
Pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II terdiri dari sembilan seksi yaitu Seksi Cikunir-Bekasi Barat (2,99 km), Seksi Bekasi Barat-Bekasi Timur (3,63 km), Seksi Bekasi Timur-Tambun (4,34 km), Seksi Tambun-Cibitung (3,30 km), Seksi Cibitung-Cikarang Utama (4,46 km).
Kemudian Seksi Cikarang Utama-Cikarang Barat (2,72 km), Seksi Cikarang Barat-Cibatu (3,16 km), seksi Cibatu-Cikarang Timur (2,45 km) dan seksi Cikarang Timur-Karawang Barat (9,79 km).
Teknologi yang digunakan pada pembangunan jalan tol ini adalah metode Sosrobahu. Konsepnya dengan memasang konstruksi pier head sejajar dengan jalan yang ada di bawah dan bisa memutar 90 derajat. Sehingga jalan tol Jakarta-Cikampek yang tepat berada di bawah proyek sama sekali tidak terganggu dengan adanya proyek ini.
ADVERTISEMENT
Lalu penggunaan teknologi lainnya adalah double truss launcher. Alat ini berbentuk portal yang akan mengangkangi jalan tol Jakarta-Cikampek dengan tujuan agar mobilisasi box girder tidak akan mengganggu aktivitas di ruas jalan tol .