Tol Layang Jakarta - Cikampek Ditarget Beroperasi 15 Desember 2019

4 Desember 2019 17:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara Tol Layang Jakarta-Cikampek II. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara Tol Layang Jakarta-Cikampek II. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) mencatat, progres pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek sepanjang 38 kilometer (km) saat ini telah mencapai 99,97 persen. Tol ini dibangun sejak tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama JCC Djoko Dwijono, tol itu ditargetkan dapat beroperasi 15 Desember 2019, sesuai permintaan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Kalau saya dapat dari media massa, Menhub meminta pertengahan Desember. PUPR 15-17 Desember, saya dengar dari Pak Menteri sendiri. Kami upayakan," katanya saat ditemui di Tol Layang Jakarta Cikampek Ruas Cikarang Utama, Bekasi, Rabu (4/12).
Menurut Djoko, target itu akan dikejar karena tanggal 17 Desember 2019 merupakan mulainya arus libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Diinginkannya saat Nataru, Jakarta-Cikampek memiliki 2 ruas tol yang beroperasi.
Direktur Utama Jasamarga Jalan layang Cikampek, Djoko Dwijono meninjau Tol Layang Jakarta-Cikampek. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Dia menambahkan, proses uji beban berupa uji statis tol layang dan uji dinamis oleh Kementerian PUPR telah selesai dilakukan pekan lalu. Sementara untuk uji laik operasi oleh Kementerian PUPR, Kemenhub dan kepolisian telah selesai dilakukan hari ini.
ADVERTISEMENT
"Dalam melakukan uji laik operasi ini ada catatan. Kami berusaha menuntaskan antara lain rambu masih harus diperbaiki redaksinya, tempatnya marka-marka, kemudian gerbang tol," beber Djoko.
Djoko pun mengungkapkan dalam membangun tol ini terdapat 3 tantangan. Pertama ialah ruas tol layang ini dibangun di atas Tol Jakarta-Cikampek yang merupakan ruas tol dengan arus lalu lintas terpadat di Indonesia.
Kemudian tantangan kedua ialah ruas tol ini dibangun bersama proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek di 1 tempat. Untuk menghindari kepadatan di Tol Jakarta-Cikampek eksisting, pengerjaan proyek ini dilakukan bergantian.
"Tantangan ketiga, proyek ini harus bisa digunakan dengan baik saat beroperasi. Tapi kami diberi waktu yang cukup ketat," katanya.