Transaksi Bursa Karbon Masih Sepi, OJK: Jangan Bandingkan dengan Pasar Saham

9 Oktober 2023 17:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers, Senin (6/2/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers, Senin (6/2/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat nilai perdagangan IDX Carbon alias bursa karbon Indonesia tembus Rp 29,21 miliar hanya dalam empat hari saja. Dengan volume unit karbon yang diperdagangkan 459.953 ton CO2.
ADVERTISEMENT
"Total Nilai perdagangan karbon pada 26 September sampai 29 September 2023 di bursa karbon mencapai Rp 29,21 miliar," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers, Senin (9/10).
Inarno melanjutkan, jumlah pelaku di IDX Carbon saat ini tercatat sebanyak 16 perusahaan. Terdiri dari satu penjual yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dan 15 pembeli.
"Unit karbon tersebut berasal dari Pertamina NRE yang menyediakan unit karbon dari proyek Lahendong unit 5 dan unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk di Sulawesi Utara," terangnya.
Sebetulnya, angka penjualan bursa karbon tersebut masih minim. Mengingat, pada akhir pekan lalu transaksi bursa karbon tercatat Rp 0 atau tidak ada transaksi, adapun harga harga penutupan karbon sebesar Rp 69.600 per unit.
ADVERTISEMENT
"Sepinya bursa karbon ya, mungkin juga perlu untuk tidak membandingkan dengan pasar equity (saham) ya. Jadi memang ini lain gitu, karakternya itu berbeda dan tentunya ini bukan perdagangan yang spekulasi yang dalam jual beli dalam satu hari akan keluar gitu ya," jelas Inarno.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/9/2023). Foto: OJK
Inarno bilang, butuh waktu lebih banyak supaya perdagangan bursa karbon di Indonesia berjalan dengan baik. Hal itu sejalan dengan perdagangan bursa karbon di Malaysia yang baru berjalan aktif setelah melewati tahun pertama.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri meresmikan bursa karbon pertama di Indonesia pada Selasa (26/9). Menurutnya, kehadiran bursa karbon ini menjadi kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia melawan krisis iklim dan melawan perubahan iklim.
Adapun hasil dari perdagangan di bursa karbon ini akan direinvestasikan kembali pada upaya menjaga lingkungan khususnya pengurangan emisi.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Jokowi, ada kurang lebih 1 giga ton CO2 potensi kredit karbon yang bisa ditangkap. Sehingga jika dikalkulasi potensi bursa karbon Indonesia bisa mencapai Rp 3.000 triliun bahkan bisa lebih.