Transaksi Digital Bank Syariah Indonesia Tembus Rp 95,13 Triliun

9 September 2021 20:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nasabah menunjukkan promo program Hujan Rezeki di aplikasi BSI Mobile. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Nasabah menunjukkan promo program Hujan Rezeki di aplikasi BSI Mobile. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Tbk (BRIS) terus memperkuat segmen digital bisnisnya. Direktur Information Technology BSI Achmad Syafii mengatakan volume transaksi digital BSI tumbuh signifikan sepanjang triwulan kedua 2021.
ADVERTISEMENT
“Hingga Juni 2021, nilai transaksi kanal digital BSI sudah menembus Rp 95,13 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 83,56 persen secara yoy,” ujar Achmad dalam Public Expose Live 2021, Kamis (9/9).
Achmad merinci, sepanjang Januari-Juni 2021 volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp 41,99 triliun. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 109,82 persen secara yoy. Hal ini didorong oleh jumlah user mobile banking yang tembus 2,5 juta pengguna.
Fasilitas BSI Mobile terbaru. Foto: BSI
Untuk memperkuat digital bisnis, Achmad mengatakan BSI juga telah mengembangkan BSI Mobile yaitu dengan menghadirkan fitur Know Your Customer – Biometric. Dengan fitur biometrik yang baru ini, calon nasabah BSI dapat membuka rekening online melalui verifikasi foto wajah yang terintegrasi dengan data kependudukan dari Disdukcapil.
ADVERTISEMENT
“Sehingga calon nasabah tidak perlu videocall, saat tahap verifikasi data diri pada proses pembukaan rekening secara daring,” ujarnya.
Selain itu, dengan adanya fitur biometrik, waktu yang dibutuhkan untuk pembukaan rekening akan menjadi lebih singkat, yakni kurang dari 5 menit hingga proses terbentuknya nomor rekening online.
Adapun sepanjang semester I BSI mencatatkan kinerja yang positif dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,48 triliun, naik 34,29 persen secara year on year (yoy). Kenaikan laba tersebut didorong oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan. Adapun penghimpunan DPK BSI sampai semester I 2021 mencapai Rp 216,36 triliun, naik 16,03 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp 186,49 triliun.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan dana murah melalui layanan jasa keuangan giro dan tabungan yang sebesar 54,81 persen dari total DPK. Hal itu menurunkan biaya dana atau cost of fund dari 2,78 persen pada semester I 2020 menjadi 2,14 persen pada paruh pertama tahun ini.