Transaksi E-commerce Naik di Ramadhan & Lebaran 2022, Daya Beli Mulai Pulih?

4 Mei 2022 15:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Belanja online saat new normal. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Belanja online saat new normal. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tren kenaikan transaksi e-commerce saat ramadhan dan lebaran kembali terjadi di tahun ini. Sinyal positif tersebut diharapkan berdampak pada meningkatnya konsumsi atau daya beli masyarakat.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) melaporkan total nilai transaksi e-commerce tumbuh 19,83 persen (yoy) di kuartal I 2022. Begitu juga dengan volume transaksi yang naik 38,43 persen (yoy).
Bank Sentral optimistis total nilai transaksi e-commerce hingga akhir tahun ini akan naik 31,1 persen (yoy) menjadi Rp 526 triliun. Sementara dari sisi volume penjualan e-commerce diperkirakan meningkat 58,1 persen (yoy) menjadi 4.539 juta.
“Peningkatan total nilai transaksi e-commerce dan volume ini seiring peningkatan belanja masyarakat secara daring dan banyak strategi marketing di marketplace,” ujar Deputi Gubernur BI Doni P Juwono saat Rapat Dewan Gubernur April 2022, Selasa (19/4).
Salah satu e-commerce Indonesia, Blibli, mencatat kenaikan jumlah transaksi sebanyak dua kali lipat saat ramadhan tahun ini dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Meski tak menyebut angka secara spesifik, hal ini dinilai menjadi simbol positif kembali bergeraknya ekonomi masyarakat pasca pandemi.
ADVERTISEMENT
"Ini menjadi simbol positif kembali bergeraknya ekonomi masyarakat pasca pandemi. Kami sangat berterima kasih untuk kepercayaan para pelanggan, senyuman di wajah mereka ketika menerima produk dengan cepat dan berkualitas di mana pun mereka berada merupakan tujuan yang harus kami capai di setiap program maupun inisiatif yang kami lakukan," kata SVP Campaign Blibli Cindy Kalensang.
Distribusi barang Blibli. Foto: Dok. Blibli
Cindy memaparkan, selama bulan ramadhan ini kategori produk segar dan fesyen muslim jadi primadona bagi pelanggan. Menurutnya, produk segar mengalami lonjakan permintaan hingga enam kali lipat, sedangkan fesyen muslim meningkat hampir lima kali lipatnya.
Ia menyebut, pengunjung harian Blibli selama periode ramadhan naik hampir tiga kalinya jumlah pengunjung harian sepanjang 2022. "Lonjakan trafik tertinggi terjadi pada 19 April, atau dua minggu sebelum Idul Fitri, ini menunjukkan Blibli sebagai platform e-commerce yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hari raya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Cindy, hal ini menjadi pendorong untuk terus memberikan kepuasan ekstra kepada pelanggan secara berkelanjutan. “Selama Libur Lebaran dan cuti bersama 2022, pelanggan tetap bisa belanja kebutuhan harian, produk wishlist mulai dari hobi hingga produk gaya hidup, melalui kampanye 5.5 Blibli Cuci Gudang menghadirkan lebih dari 2 juta produk terbaik yang dapat segera diterima pelanggan dengan adanya fitur pengiriman 2 Jam Sampai,” ujar Cindy.
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memperkirakan nilai transaksi e-commerce pada tahun ini akan meningkat dari nilai transaksi pada tahun 2021.
Ia memproyeksi, total nilai transaksi e-commerce pada periode ramadhan tahun ini atau pada kuartal II 2022 akan berada di kisaran Rp 90-95 triliun atau meningkat sekitar 19,3 persen (yoy) dari capaian pada periode sama tahun sebelumnya Rp 75,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Bhima menuturkan, kenaikan transaksi e-commerce bisa menjadi tanda meningkatnya konsumsi di masyarakat. Ditambah adanya momentum THR dan mudik.
Namun, Bhima melihat peningkatan tersebut belum maksimal. Sebab menurutnya, seharusnya pada kuartal II 2022 ini total nilai transaksi e-commerce berpeluang naik sekitar 25-30 persen (yoy). Sejumlah faktor dinilai menjadi penghambat pertumbuhan e-commerce.
"Normalisasi mobilitas, memang meningkatkan roda perekonomian, tetapi ini juga membuat masyarakat mulai kembali membeli barang secara langsung (offline). Selanjutnya kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) membuat masyarakat, khususnya kelas menengah, fokus pada pemulihan kebutuhan rutin," tambahnya.