Transjakarta Ingin Terintegrasi dengan LRT Jabodebek

30 Desember 2019 20:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi pembangunan LRT Jabodebek tahap I di sisi Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (14/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi pembangunan LRT Jabodebek tahap I di sisi Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (14/10/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
LRT Jabodebek belum beroperasi. Namun, PT Transjakarta sudah mengincar bakal mengintegrasikan bus dengan stasiun LRT Jabodebek yang masih tahap pembangunan tersebut.
ADVERTISEMENT
Direktur Teknik dan Fasilitas Transjakarta Yoga Adiwinarto mengatakan, tujuan integrasi itu bukan hanya untuk menambah penumpang. Tapi juga bisa mempermudah masyarakat menggunakan angkutan umum massal.
“Jadi LRT, kami ingin yang di Jabodebek sebenarnya kami incar. Sebetulnya bukan kami egois, supaya dapat lonjakannya (penumpang), tapi pelanggan-pelanggan angkutan umum itu bisa difasilitasi,” kata Yoga di Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (30/12).
Halte Transjakarta Pemuda. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Yoga merasa, momen adanya LRT Jabodebek harus dimanfaatkan dengan baik. Ia tak ingin kejadian saat adanya MRT Jakarta terulang lagi.
Menurut Yoga, saat pertama kali MRT beroperasi, banyak yang menginginkan Transjakarta bisa tersambung ke stasiun MRT. Tapi pihaknya merasa telat, karena baru menyiapkan integrasi itu setelahnya.
“Jadi pengalaman MRT dulu, penumpang Royal Trans melonjaknya gila-gilaan. Karena orang-orang dari BSD, Bintaro mereka ingin ke MRT dengan Bus Royal Trans. Sama dengan LRT (Jabodebek), kami lihatnya gitu,” ujar Yoga.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Yoga mengungkapkan masih ada sejumlah kendala yang harus dihadapi. Salah satunya Transjakarta yang hanya bisa memfasilitasi area DKI Jakarta, sehingga kesulitan melayani penumpang yang di wilayah lainnya, seperti Bekasi.
“Pengennya sih gitu (ada di stasiun LRT Jabodebek). Cuma kayaknya susah, karena ada beberapa stasiun LRT di Bekasi di antah berantah lokasinya. Ciracas susah, tapi masih daerah DKI, Mikro Trans masih bisa. Yang Bekasi pinggir tol JORR sudah masuk daerah Bekasi,” tutur Yoga.
“Sebenarnya mereka minta perencanaannya masuk dong. Ya kami sih mau saja, tapi enggak bisa karena kami enggak bisa beroperasi di luar DKI,” tambahnya.