TransJakarta Mau Pakai Bus Listrik, Industri Lokal Harus Siap Produksi

26 November 2019 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Halte Transjakarta Al Azhar baru Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Halte Transjakarta Al Azhar baru Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT TransJakarta mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Rencananya di 2030, armada TransJakarta semuanya bakal menggunakan kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan target tersebut, Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono menantang industri lokal agar bisa menjawab kebutuhan bus listrik tersebut.
“TransJakarta itu tidak pada posisi untuk bisa memproduksi. Itu yang kita butuhkan bagaimana industri di Indonesia bersiap menangkap peluang dari TransJakarta untuk bus listrik ini,” kata Agung di Gedung Tribata, Jakarta, Selasa (26/11).
Direktur Utama, Transjakarta Agung Wicaksono. Foto: Moh Fajri/kumparan
Rencananya tidak kurang 14 ribu bus yang disiapkan di tahun 2030. Agung mengaku pihaknya mendukung industri dalam negeri dalam proses produksi kendaraan listrik TransJakarta. Sebab, Agung merasa tidak mungkin ribuan armada itu harus didapatkan dari luar negeri semuanya.
“Kita siap saja kalau industri dalam negeri mau memproduksi. Dan pastinya kalau bicara volume besar enggak mungkin namanya bus listrik itu di impor secara gelondongan mentah-mentah. Maka industri Karoseri dalam negeri harus siap menangkap ini,” ungkap Agung.
ADVERTISEMENT
“Kita harapkan semakin banyak Karoseri di Indonesia bisa menangkap peluang pengembangan bus listrik nanti,” tambahnya.
Sejauh ini, mayoritas armada TransJakarta didapatkan dari luar negeri. Ia berharap industri dalam negeri tidak kalah saing dengan produksi negara lain termasuk kendaraan listrik.
“Dari mana kendaraan (TransJakarta) asalnya macam-macam. Kalau sekarang paling banyak misalkan bus paling banyak dari Eropa misal Mercy, kalau operator ada Volvo, ada Hino, ada juga dari China,” tutur Agung.