Tren Suku Bunga Turun, Surat Berharga Bisa jadi Pilihan Investasi

25 September 2019 19:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi di pasar saham Foto: Mahardika Argha/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi di pasar saham Foto: Mahardika Argha/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuannya di level 5,25 persen. Sepanjang tahun ini, sudah tiga kali berturut-turut BI menurunkan suku bunga.
ADVERTISEMENT
Saat tren penurunan suku bunga terjadi, Chief Economist BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengatakan, investasi di surat berharga bisa jadi opsi menarik. Apalagi, ketika kondisi global masih penuh ketidakpastian yang bisa memicu penurunan suku bunga lebih lanjut.
“Bunga global cenderung turun, kemudian suku bunga kita cenderung turun, kalau ada isu sekarang, itu kan bunganya masih relatif tinggi, jadi kalau beli sekarang itu akan untung nantinya. Karena penerbitan berikutnya kan bunganya lebih rendah,” ujar Damhuri ketika ditemui di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (25/9).
Ilustrasi potensi investasi Foto: Natee K Jindakum/Shutterstock
Keuntungan lainnya, kata dia, surat berharga juga ada yang menawarkan imbal hasil yang bisa diperoleh dalam jangka waktu pendek.
“Kan di tengah suku bunga yang turun, biasanya investor nyari yang tenornya pendek-pendek, yield-nya lebih bagus dari yang lain, ya saya pikir kenapa tidak,” imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Lantas, instrumen surat berharga apa yang paling menjanjikan?
Menurutnya, obligasi bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat. Meski suku bunga acuan Bank Indonesia turun, obligasi pemerintah dinilai masih menarik di mata investor. Untuk saat ini, yield obligasi bertenor 10 tahun masih di atas 7 persen.
“Jadi tahun ini saya pikir yang out perform obligasi. Bukan saham,” tandasnya.