Tuan Rumah ASCOPE di Bali, Pertamina Dorong Kolaborasi Ketahanan Energi ASEAN

27 Mei 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan sambutannya dalam opening ceremony ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 yang berlangsung di Bali, 27-30 Mei 2024. Pada ajang tahunan ini Indonesia, melalui Pertamina, berkesempatan menjadi tuan rumah. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan sambutannya dalam opening ceremony ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 yang berlangsung di Bali, 27-30 Mei 2024. Pada ajang tahunan ini Indonesia, melalui Pertamina, berkesempatan menjadi tuan rumah. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangka memperkuat konektivitas dan ketahanan energi regional, Pertamina terus mendorong berbagai upaya strategis dengan melakukan kolaborasi antar negara-negara ASEAN, salah satunya dengan berperan aktif di ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE). Peranan Pertamina tersebut diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan gelaran ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 yang berlangsung di Bali, 27-30 Mei 2024.
ADVERTISEMENT
ASCOPE merupakan organisasi yang beranggotakan national oil company dari seluruh negara anggota ASEAN di mana peran utamanya adalah sebagai hub industri migas di kawasan Asia Tenggara. Setiap tahunnya ASCOPE menggelar rapat bersama yang dihadiri oleh seluruh anggota dan tahun ini Indonesia, melalui Pertamina, berkesempatan menjadi tuan rumah.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati membuka ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 dengan tema “Enhancing ASEAN Energy Connectivity and Resilience” yang berlangsung di Bali, 27-30 Mei 2024. Foto: Dok. Pertamina
Pada pembukaan gelaran ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 yang mengusung tema “Enhancing ASEAN Energy Connectivity and Resilience” Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan bahwa tantangan sektor energi di ASEAN sangat dipengaruhi oleh pesatnya perubahan lanskap energi global, kemajuan teknologi, perubahan dinamika pasar, ketegangan geopolitik, dan isu perubahan iklim.
“Dalam menghadapi kompleksitas ini, diperlukan kolaborasi, kerja sama, dan pertukaran ide untuk mencari solusi yang akan mendorong industri energi terus tumbuh secara bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujar Nicke.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Nicke menjelaskan bahwa konektivitas dan ketahanan energi ASEAN merupakan komponen penting dalam mengatasi tiga isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan). Ke depannya diharapkan dengan ASCOPE seluruh anggota dapat saling memberikan pengalaman, pengetahuan dan memberikan manfaat.
ASCOPE Secretary In Charge (ASIC) sebagai pimpinan kesekretariatan ASCOPE yang saat ini dijabat oleh Dr. Tran Hong Nam, dari Vietnam menyampaikan hal yang senada di mana untuk menjawab tantangan energy trilemma dibutuhkan kolaborasi yang kuat dengan berbagai stakeholders dan ASCOPE sebagai hub dari industri migas ASEAN akan memainkan peranan penting.
ASCOPE Secretary In Charge (ASIC) sebagai pimpinan kesekretariatan ASCOPE, Dr. Tran Hong Nam, dari Vietnam menyampaikan untuk menjawab tantangan energy trilemma dibutuhkan kolaborasi yang kuat dengan berbagai stakeholders dan ASCOPE sebagai hub dari industri migas ASEAN akan memainkan peranan penting. Foto: Dok. Pertamina
“Saya optimistis ASCOPE akan menjadi organisasi yang menjembatani pertukaran pengetahuan, menjawab isu-isu penting, dan mendorong inisiatif kerja sama. Pada forum tahun ini Pertamina berinovasi dengan memberikan sesi networking yang memungkinkan membangun potensi kerja sama antar perusahaan dan negara,” ungkap Dr. Tran
ADVERTISEMENT
Dukungan atas pelaksanaan acara ini turut diberikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang disampaikan oleh Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Mirza Mahendra.
Dalam sambutannya Mirza menyampaikan Pemerintah Indonesia meyakini bahwa kolaborasi antar negara dan perusahaan di ASEAN sangatlah penting untuk meningkatkan ketahanan energi dan percepatan energi transisi.
“Kolaborasi ini contohnya dapat dilakukan pada pengelolaan rantai suplai migas di ASEAN sesuai kapabilitas dan kapasitas masing-masing negara. Selain itu juga mengembangkan partnership di fasilitas dan proyek migas di ASEAN, seperti utilisasi bersama LNG Terminal, Drilling Rig dan fasilitas lainnya” ujar Mirza.
Selain itu Mirza juga mengapresiasi anggota ASCOPE yang terus melanjutkan inisiatif proyek Trans ASEAN Gas Pipeline yang akan membentuk interkoneksi pada jaringan pipa gas eksisting dan proyek ke depannya serta infrastruktur LNG di ASEAN.
ADVERTISEMENT
Mirza juga mendorong untuk terus mengembangkan hub Carbon Capture & Storage (CCS) melalui kerja sama, mengingat Indonesia dan ASEAN memiliki potensi besar sebagai hub CCS.
Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Mirza Mahendra memberikan sambutannya di pembukaan acara ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024. Foto: Dok. Pertamina
Pada sesi pembukaan ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 juga dilaksanakan paparan dan diskusi dengan topik Energy Transition & ASEAN Opportunities, yang membahas konektivitas and resiliensi energi regional ASEAN oleh Jarand Rystad, CEO Rystad Energy.
Selain itu Direktur Eksekutif ASEAN Center for Energy Dr. Nuki Agya Utama turut menyampaikan pemaparannya mengenai ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Post-2025 Development cetak biru kerja sama energi regional di ASEAN.
ASCOPE 8th Mid-Year Task Force Meeting 2024 ini dihadiri lebih dari 150 peserta, dengan delegasi dari berbagai negara yang menjadi bagian dari ASCOPE, antara lain Brunei, Cambodia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Indonesia sebagai tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Acara ini akan diselenggarakan selama empat hari dengan agenda utamanya adalah task force meeting, business presentation & meeting, exhibition, dan site visit program CSR Pertamina.