Turunkan Tarif Rp 52 per kWh, PLN Berharap Penjualan Listrik Naik

1 Maret 2019 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sambungan Listrik PLN Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Sambungan Listrik PLN Foto: Dok. PLN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT PLN (Persero) telah menurunkan tarif listrik mulai 15 Februari 2019 lalu sebesar Rp 52 per kWh dari sebelumnya Rp 1.352 per kWh menjadi Rp 1.300 per kWh. Penurunan ini ditujukan bagi pelanggan golongan R-1 900 VA RTM (Rumah Tangga Mampu).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan, dengan penurunan tarif ini bisa meningkatkan penjualan listrik, terutama ke sektor rumah tangga yang realisasinya rendah sepanjang 2018. Secara keseluruhan, Sofyan berharap kenaikan konsumsi listrik bisa mencapai 7 persen.
"Itu memang harapan kita penjualan jadi meningkat. Kita harap 6,5-7 persen target kenaikan sales total. Rumah tangga kan kenaikan rendah, nah ini mau pacu untuk itu. Pemakaian turun, kita pancing naik," kata dia di JCC, Kamis (28/2) malam.
Berdasarkan data PLN, realisasi pertumbuhan konsumsi listrik 2018 dibandingkan 2017 sebesar 5,14 persen. Realisasi ini jauh dari target 2018 sebesar 6,86 persen. Rincian untuk sektor industri sebesar 6,45 persen, bisnis 5,96 persen, rumah tangga 3,52 persen, dan lain-lain 6,72 persen.
ADVERTISEMENT
Dari data tersebut, kenaikan konsumsi listrik di rumah tangga sangat rendah, hanya 3,52 persen. Sementara konsumsi listrik industri justru naik melebih pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018.
PLN juga tercatat menurunkan proyeksi rata-rata konsumsi listrik dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028. Dalam perencanaan 10 tahunan itu, proyeksi konsumsi listrik turun menjadi 6,42 persen. Penurunan target konsumsi listrik ini sebesar 0,44 persen dari proyeksi tahun lalu dalam RUPTL 2018-2027 yang dipatok 6,86 persen.
Meski begitu, Sofyan menyatakan belum ada rencana untuk menurunkan tarif listrik ke pelanggan golongan di atas 900 VA. Cara lain untuk meningkatkan penjualan listrik adalah dengan memberikan diskon biaya tambah daya ke pelanggan. Kata dia, rencana ini sudah disetujui oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, tinggal diputuskan saja.
ADVERTISEMENT
"Belum (bakal diturunkan ke golongan lain). Habis ini kita penambahan daya gratis, sementara diskonnya 50 persen. Berlaku kapannya, saya persisnya lupa. Tapi approval menteri sudah ada untuk cost penambahan daya yang mulai dari 50 persen," jelas dia.