Tutupi Kerugian Premium, Pemerintah Beri 12 Blok Migas ke Pertamina

7 Juni 2018 21:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cadangan migas ditemukan di Nunukan oleh Pertamina (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Cadangan migas ditemukan di Nunukan oleh Pertamina (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Tahun ini, PT Pertamina (Persero) memiliki pekerjaan rumah yang besar dalam mengelola keuangannya. Pasalnya, pemerintah telah menetapkan tidak menaikkan harga BBM di tengah kenaikan harga minyak dunia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pertamina mengaku rugi menjual Premium. Sebab, menurut hitungan Pertamina, harga jual eceran Premium mestinya sebesar Rp 8.600 per liter jika mengacu formula harga jual eceran sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 2856 K/l2/MEM/2015.
Sementara harga yang ditetapkan pemerintah saat ini hanya Rp 6.450 per liter atau berselisih Rp 2.150 per liter dengan harga yang seharusnya.
Beban keuangan Pertamina juga semakin berat lantaran tahun ini pemerintah telah mewajibkan BUMN perminyakan ini untuk memasok Premium di Jawa, Madura, Bali sebanyak 4,3 juta kiloliter (Mei-Desember).
Untuk menutupi itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengaku pemerintah telah memberikan 12 Wilayah Kerja (WK). Jonan menengaskan, ke-12 blok itu bukan blok eksplorasi tapi blok yang sudah berproduksi.
ADVERTISEMENT
“Kan media selalu tanya Pertamina ruginya berapa, saya tanya balik apa mau Premiumnya harganya disesuaikan? Ini soal daya beli masyarakat. Sehingga sekarang yang dikerjakan, per hari ini 12 termasuk Mahakam, ONWJ (Offshore Northwest Java), Attaka, East Kalimantan, North Sumatera, Sanga-sanga, SES, Ogan Komering, Jambi, dan Pendopo,” katanya di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/6).
Cadangan migas ditemukan di Nunukan oleh Pertamina (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Cadangan migas ditemukan di Nunukan oleh Pertamina (Foto: Istimewa)
Dengan 12 WK yang diberikan ke Pertamina, kata Jonan, pemerintah telah memenuhi komitmen pada saat Presiden Jokowi saat kampanye bahwa akan menjadikan operator dalam negeri tuan rumah produksi hulu migas.
Jonan menuturkan pada 2014 lalu, Pertamina berkontribusi sekitar 20% produksi migas nasional. Dengan penambahan 12 WK ini di tambah dengan WK yang lain, pemerintah mendorong Pertamina berkontribusi sampai 40% tahun depan.
ADVERTISEMENT
"Pertamina itu 2014 partisipasi dalam produksi migas sekitar 20%. Sekarang dengan 12 blok, kalau hari ini 36%, ini ada blok yang belum diserahkan tapi pengalihannya awal tahun depan. Nanti awal tahun depan kira-kira sudah mencapai 39-40%," jelas Jonan.
Mantan Menteri Pehubungan ini menyebutkan, tantangan untuk Pertamina karena sudah kasih 40% adalah jika produksi turun, maka produksi nasional juga terganggu karena kontribusinya saat ini besar.
“Harapan kami karena Pertamina sudah 40% produksi migas nasional, harus banyak eksplorasi dilakukan. Harus bisa meningkatkan produksi di samping melakukan efisiensi. Eksplorasi besar yang ditemukan Pertamina itu pada saat penemuan sumur di Jatibarang awal tahun 70-an,” tandasnya.