BRI Dukung Pemberdayaan UMKM

UMKM Mau Mulai Ekspor? Ini Sejumlah Hal yang Harus Diperhatikan

9 Desember 2021 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BRI Dukung Pemberdayaan UMKM. Foto: BRI
zoom-in-whitePerbesar
BRI Dukung Pemberdayaan UMKM. Foto: BRI
ADVERTISEMENT
Bisa menjual produk sampai ke mancanegara tentu menjadi keinginan para pengusaha termasuk UMKM. Namun, untuk menembus pasar global tidak mudah. Ada berbagai faktor yang harus diperhatikan, mulai dari produk hingga peraturan di negara tujuan yang harus dipahami.
ADVERTISEMENT
CEO Utama Spice, Ria Templer, mengakui kualitas produk menjadi persoalan yang tidak bisa dianggap sepele kalau berniat mau masuk ke pasar ekspor. Menurutnya, kualitas itu bakal secara tidak langsung menarik para pembeli.
“Sebenarnya sih enggak ada rumus atau niat untuk menjual ke luar negeri, tapi kita tahu kita harus bener-bener menjaga kualitas produk yang kita produksi untuk nama baik dan juga kita tidak mau mengeluarkan produk yang cuma-cuma. Jadi dari sana secara sendiri karena kualitas dan buyer lebih tertarik,” kata Ria saat sesi Coaching Clinic di UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2021, Kamis (9/12).
Utama Spice adalah perusahaan perawatan kulit yang berbasis di Ubud, Bali. Utama Spice dalam menciptakan produknya mayoritas menggunakan bahan herbal tradisional atau alami murni.
ADVERTISEMENT
Ria menuturkan, saat ini produk yang dijualnya sudah menyentuh pasar Amerika, Australia, Singapura, Jepang, hingga Afrika Selatan. Selain masalah kualitas, Ria mengatakan yang tidak kalah penting adalah konsistensi dalam memproduksi sebuah produk.
“Jadi kriteria itu kita pertama adalah kualitas, kedua konsistensi. Jadi kalau kita produksi suatu produk itu kita harus terus menerus bisa memproduksi yang sama. Kita juga harus bisa scale up,” ujar Ria.
“Jadi produksinya harus mampu memproduksi dengan jumlah yang besar, apalagi menembus pasaran ekspor. Kita juga harus mengetahui aturan untuk mengirim kepada negara tujuan,” tambahnya.
Ria mencontohkan pengalamannya saat mengekspor ke Jepang produknya harus memerlukan uji lab. Hal itu diketahui Ria setalah riset atau membaca-baca mengenai peraturan di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
“Beberapa hal standar kita harus ada warning, ada bahasa negara tersebut, harus ada barcode. Jadi itu yang standar kita harus tahu untuk produk ini layak di ekspor ke satu negara,” terang Ria.
Ria menjelaskan langkahnya saat dulu memulai masuk pasar global adalah dengan mencari buyer. Setelah itu usahanya berkembang sampai akhirnya ada distributor di negara tujuan ekspornya.
“Stepnya itu harus ada buyer atau orang yang tertarik (dengan produknya) di negara tersebut. Jadi misal yang kita masuk pasar Amerika, itu kita punya distributor dicari dulu, dia kejar-kejar kita untuk masuk Amerika, tapi memang beberapa kali kita belum siap, tapi lama-kelamaan kita sudah belajar, perlu hal-hal ini yang disiapkan,” tutur Ria.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten