UNDP Mau Bangun 23 Pembangkit Listrik Tenaga Matahari di RI

10 September 2020 15:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PLTS Gili Trawangan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
PLTS Gili Trawangan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
United Nations Development Programme (UNDP) berencana membangun 23 pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia. Dalam merealisasikan program tersebut, badan pembangunan PBB ini bekerja sama dengan Kementerian ESDM.
ADVERTISEMENT
Rencananya energi tenaga matahari ini akan di bangun di 23 desa yang berada di 4 provinsi, yakni Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, serta Kalimantan Tengah.
Menurut Senior Adviser for Sustainable Energy UNDP Indonesia, Verania Andria, Pembangunan PLTS ini masuk dalam rangkaian program Proyek Bantuan Acces atau Accelerating Clean Energy - Access for Rural Electrification to Reduce Inequality. Mereka memperoleh dana hibah sebesar USD 18 juta untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia dan Timor Leste.
"Ada 23 infrastruktur yang akan dibangun, 23 PLTS dengan total 1,2 megawatt di Indonesia. Ada 23 desa yang sudah dipilih dan sudah dilakukan kajian, terletak di 10 kabupaten, 4 provinsi, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, NTT dan Kalteng," ujar Verania dalam virtual conference peluncuran Proyek Bantuan Acces, Kamis (10/9).
Petugas berjalan usai pemeriksaan instalasi panel surya di atap kantor PP Muhammadiya, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain itu, UNDP juga memberikan bantuan akses listrik kepada 20 ribu masyarakat Indonesia dan Timor Leste. Termasuk pembangunan solar water pump dan pembagian seribu lampu tenaga surya khusus di Timor Leste.
ADVERTISEMENT
Pembangunan 23 PLTS itu, kata Verania, ditargetkan rampung pada tahun 2023. Proyek tersebut terhitung sudah berjalan sejak 2019 untuk tahap pengkajian awal.
"Timeline dari acces project ini dari 2019 dilakukan feasibility study, 2020 perjanjian hibah. Kemudian persiapan project, sekarang kita ada di project launching di tengah ini. 2021 kita harapkan semua konstruksi selesai di Indonesia dan Timor Leste," pungkasnya.