Upaya Prudential Indonesia Tingkatkan Literasi Keuangan

24 Februari 2021 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pentingnya literasi keuangan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pentingnya literasi keuangan. Foto: Shutterstock
Tingkat inklusi dan literasi keuangan nasional masih perlu perhatian banyak pihak. Berdasarkan survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019, indeks inklusi keuangan di Indonesia memang sudah menunjukkan peningkatan, jumlahnya mencapai 76,19 persen.
Sayangnya, indeks literasi keuangan masyarakat masih tercatat rendah, yakni hanya separuhnya atau 38,03 persen. Itu artinya, masyarakat Indonesia telah menggunakan produk keuangan, namun tidak diikuti dengan pemahaman yang memadai tentang pengelolaannya.
Padahal, edukasi mengenai pentingnya pemahaman akan literasi keuangan untuk masyarakat perlu terus ditingkatkan. Tujuannya agar masyarakat mampu mengelola keuangannya secara cerdas dan dapat mempersiapkan masa depan untuk diri sendiri dan keluarganya, sehingga tercipta masyarakat yang sehat secara finansial dan sejahtera.
Melihat kondisi ini, perlu banyak upaya untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia. Sebab, tingkat inklusi dan literasi keuangan yang baik juga berkontribusi dalam memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Tak hanya pemerintah, namun juga perusahaan, termasuk industri asuransi. Ya, perusahaan asuransi punya andil besar untuk meningkatkan literasi keuangan, salah satu upaya yang dilakukan yaitu melalui edukasi terhadap produknya. Dilatarbelakangi kondisi inilah, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengambil peran aktif untuk mendorong peningkatan indeks literasi keuangan di Indonesia.
Ada empat fokus literasi keuangan yang dilakukan Prudential Indonesia, yakni perempuan, anak-anak, komunitas ekonomi syariah dan pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

Literasi Keuangan untuk Perempuan

Literasi keuangan pada perempuan bisa mewujudkan keuangan keluarga yang sejahtera. Foto: Shutterstock
Kesejahteraan sebuah keluarga tentunya didorong dengan berbagai aspek, tidak terkecuali soal keuangan. Hal ini sejalan dengan pentingnya penguatan literasi keuangan bagi perempuan yang juga seringkali menjadi ‘Menteri Keuangan’ di keluarga. Karenanya, Prudential Indonesia sejak 2009, memberi dukungan untuk perempuan agar melek keuangan. Bagaimana pun perempuan memegang peran penting untuk memberdayakan dirinya dan mewujudkan keuangan keluarga yang sehat dan sejahtera.
Berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Prudential Indonesia telah mengadakan banyak kegiatan pelatihan literasi keuangan untuk perempuan. Dari 2009 hingga 2020, Prudential Indonesia juga telah menjangkau lebih dari 38.000 perempuan di berbagai kota di Indonesia.
Melalui kegiatan ini, para perempuan mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan dasar secara komprehensif dari para fasilitator yang kompeten dan berpengalaman. Mereka dikenalkan pada jenis-jenis lembaga keuangan (konvensional dan syariah) dan berbagai instrumen keuangan seperti tabungan, asuransi, produk pinjaman, produk investasi atau dana pensiun sebagai solusi proaktif untuk merancang masa depan keuangan yang terencana dan minim risiko.
Dengan adanya program ini, diharapkan para perempuan dapat terus mengasah kecakapan finansialnya, sehingga mereka mampu menghadapi berbagai tantangan rumah tangga, terutama di era digital seperti sekarang.
Pemahaman akan literasi keuangan, didukung oleh penggunaan teknologi dengan baik, dapat memudahkan dan memperluas akses keluarga Indonesia, khususnya perempuan dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan keluarga mereka, mulai dari kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier.

Literasi Keuangan Anak-anak

Pengetahuan literasi keuangan sejak dini akan membentuk kebiasaan baik pada anak. Foto: Shutterstock
Kondisi finansial yang sehat dapat diraih dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik saat mengelola uang, seperti menabung dan cermat dalam berbelanja. Namun untuk membentuk kebiasaan baik tersebut diperlukan edukasi literasi keuangan sejak dini.
Ya, melalui pemahaman akan pengelolaan keuangan yang dilakukan sedini mungkin, diharapkan akan tercipta kebiasaan baik yang memengaruhi seseorang dalam perilaku pengambilan keputusan keuangan di masa depan.
Upaya yang dilakukan Prudential Indonesia dalam mengedukasi anak-anak mengenai literasi keuangan dihadirkan melalui Cha-Ching, program literasi keuangan berbasis digital untuk anak usia 7-12 tahun. Program ini telah disinergikan ke modul pembelajaran sekolah dasar di Sidoarjo, Trenggalek, Blitar dan Jakarta, sejak 2015 hingga 2020 . Serta telah menjangkau lebih dari 146 ribu siswa SD dan 4.800 guru.
Melalui program tersebut, anak-anak berusia 7-12 tahun diajarkan empat konsep utama pengelolaan uang, yaitu earn, save, spend, dan donate, atau memperoleh uang, menabung, membelanjakan uang, dan berdonasi.

Literasi Keuangan Komunitas Ekonomi Syariah

Prudential Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah meningkatkan perekonomian syariah di Indonesia. Foto: Shutterstock
Tak hanya perempuan dan anak-anak, Prudential Indonesia juga berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam peningkatan perekonomian syariah di Indonesia. Tidak hanya meluncurkan produk-produk berbasis syariah, perusahaan juga turut mengedukasi masyarakat tentang keuangan syariah.
Sejak 2014, Prudential Indonesia telah menggelar roadshow literasi keuangan syariah bersama Masyarakat Ekonomi Syariah, organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempercepat penerapan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Roadshow tersebut dibalut dalam seminar-seminar tentang asuransi syariah yang ditargetkan untuk para ibu rumah tangga, karyawan, mahasiswa, pemilik usaha kecil-menengah, dan anggota Lembaga Keuangan Mikro Syariah, dan hingga 2020 telah menjangkau lebih dari 21.200 orang di berbagai kota di Indonesia.

Literasi Keuangan Pelaku UMKM

Prudential Indonesia bantu memberdayakan UMKM melalui serangkaian pelatihan literasi keuangan secara virtual. Foto: Shutterstock
Prudential Indonesia juga turut mendukung pemerintah membangkitkan ketahanan pelaku UMKM yang berkontribusi terhadap 60 persen produk domestik bruto Indonesia. Melalui penyerapan tenaga kerja lebih dari 90 persen, UMKM menjadi sektor yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Namun pandemi membawa tantangan yang sangat berat ke sektor UMKM. Berdasarkan survei dampak virus corona ke UMKM, dari 64,2 juta unit usaha yang terdata di Kementerian Koperasi dan UMKM, 34 persennya mengalami penurunan penjualan di masa pandemi. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) bahkan menyatakan sekitar 48,6 persen UMKM terpaksa gulung tikar.
Untuk membantu pemulihan ekonomi nasional, dibutuhkan bantuan dari banyak pihak untuk mengembalikan kekuatan sektor UMKM.
Berkolaborasi bersama AKUMandiri, SMESCO, dan Komunitas Tangan di Atas, Prudential Indonesia turut berperan aktif memberdayakan UMKM melalui serangkaian pelatihan literasi keuangan yang digelar secara virtual.
Para pelaku UMKM mendapatkan edukasi literasi keuangan seputar pengetahuan akan pentingnya pengelolaan keuangan, cara mendapatkan modal usaha, mengembangkan strategi bisnis, mendapatkan pelanggan, mempersiapkan tim kerja yang tepat, hingga menyusun manajemen arus kas badan usaha.
Tak hanya itu, Prudential Indonesia juga memfasilitasi para UMKM dengan materi-materi mengenai pengelolaan bisnis dengan menghadirkan para ahli dari tim Prudential Indonesia serta pemilik usaha yang menginspirasi.
Pelatihan literasi keuangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan usaha para pelaku UMKM.
Ke depannya, Prudential Indonesia akan terus memperluas kemitraan, termasuk dengan komunitas syariah, melakukan digitalisasi terhadap inisiatif-inisiatif Community Investment, demi menjangkau 20 juta orang dan penerima manfaat di tahun 2024 mendatang. Ini merupakan upaya Prudential Indonesia dalam meningkatkan literasi keuangan yang juga merupakan perwujudan salah satu strategi utama perusahaan dalam memberdayakan komunitas.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Prudential Indonesia