Upaya Transformasi UMKM, dari Informal ke Formal hingga Berorientasi Ekspor

12 Agustus 2021 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perajin memindahkan kerajinan kursi rotan di salah satu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Senin (26/7/2021).  Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Perajin memindahkan kerajinan kursi rotan di salah satu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Senin (26/7/2021). Foto: M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tepat hari ini, 12 Agustus menjadi hari UMKM Nasional. Kementerian Koperasi dan UKM mengaku terus menyusun sejumlah langkah strategis agar UMKM Indonesia bisa berkembang lebih besar. Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya mengatakan, untuk memajukan UMKM perlu dilakukan transformasi UMKM dari informal menjadi formal.
ADVERTISEMENT
"Di samping memberikan standar bantuan yang memang kita laksanakan, kita juga terus melakukan transformasi dalam kaitan usaha mikro bisa cepat melakukan transformasi dari informal ke formal," ujar Eddy dalam live Puncak Peringatan Hari UMKM Nasional 2021, Kamis (12/8).
"Mempercepat usaha informal yang tadinya tidak berizin, usahanya kecil, orangnya sedikit, dananya terbatas, itu kita usahakan masuk transformasi formal," lanjutnya.
Sementara Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mendorong agar UMKM cepat beradaptasi. Selain cara pemasarannya, produk juga harus menyesuaikan dengan keadaan terkini.
"Misalnya ada kita dorong produk UMKM masuk ke health food, kemudian produk lain yang mendukung kebugaran lain. Kita juga berharap UMKM kita bertransformasi ke depan sehingga bisa menjawab perkembangan zaman kita dan kebutuhan kita mentransformasi ekonomi kita," tuturnya.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Hanung Harimba Rachman. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Kemenkop UKM juga tengah berupaya mendorong ekspor produk UMKM. Bukan hanya produk, tapi juga sebagai pemasok rantai produksi.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin transformasikan itu dalam beberapa hal, mereka ingin kita dorong untuk orientasi ekspor, kemudian produk-produk nilai tinggi, kemudian kita dorong mereka bertransformasi ke rantai pasok produksi di dunia," jelasnya.
Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) Supomo menyebut produk kopi sebagai contoh UMKM yang sudah berhasil melakukan ekspor.
"Contoh kerja nyata kami pada bulan Juni lalu kita sudah ekspor untuk kopi gayo ke Starbucks, dan itu binaan kepada petani-petani UKM kecil yang memang kita bina melalui koperasinya," kata dia.