Upayakan Ekonomi Inklusif, Pegadaian Beri Pelatihan Bisnis untuk PMI Hong Kong

23 Februari 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegadaian membekali PMI Hong Kong dengan keterampilan kewirausahaan bertajuk Belajar Bisnis Bareng Juragan. Foto: Dok. Pegadaian
zoom-in-whitePerbesar
Pegadaian membekali PMI Hong Kong dengan keterampilan kewirausahaan bertajuk Belajar Bisnis Bareng Juragan. Foto: Dok. Pegadaian
PT Pegadaian mengambil peran dalam penguatan inklusivitas ekonomi sekaligus berupaya mencetak pengusaha baru dari Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Sebagai salah satu bentuk penerapan prinsip sosial dalam ESG, Pegadaian membekali PMI Hong Kong dengan keterampilan kewirausahaan bertajuk “Belajar Bisnis Bareng Juragan” di Indonesia Incorporated Hong Kong, Minggu (18/2).
Kegiatan ini dimentori oleh Founder Yuk Bisnis Akademi, Jaya Setia Budi, dan diikuti oleh 117 PMI berdomisili Hong Kong. Harapannya, adanya pelatihan ini bisa membantu PMI tetap memiliki pekerjaan dan penghasilan saat kembali ke Indonesia.
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaporkan bahwa pada 2023 ada 274.965 orang PMI. Di sisi lain, menurut data Kementerian Ketenagakerjaan RI ada 3.625 PMI yang bekerja di Hong Kong.
Kadiv Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pegadaian, Rully Yusuf menyampaikan, bahwa keterbatasan ilmu dan mentor bisnis menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh PMI sehingga sering kali PMI mengalami kendala saat memulai usaha.
Selain melatih kewirausahaan, Pegadaian juga membagikan ilmu investasi. Rully berharap, para PMI bisa terpacu untuk berinvestasi dan menabung. Sehingga, ketika kembali ke kampung mereka memiliki bekal yang cukup untuk memulai usaha.
"Para pekerja migran ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa. Apabila potensi ini tidak kita arahkan pada investasi jangka panjang, maka akan sayang sekali. Disisi lain, kita punya banyak produk investasi, salah satunya adalah tabungan emas," tambah Rully.
Pegadaian berusaha untuk terus melakukan pendampingan lanjutan dan literasi finansial untuk PMI di negara lainnya. Upaya ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keberlanjutan, sesuai dengan TPB/SDGs 8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
"Kami ingin menciptakan pengusaha baru dari kalangan Pekerja Migran Indonesia, sehingga nanti dalam kepulangannya ke Indonesia bisa menjadi pengusaha di negeri sendiri," pungkas Rully.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio