news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Urban Jakarta Bidik Tiga Proyek Baru di 2019

5 April 2019 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Independen Urban Jakarta, Tri Rachman Batara (tengah) pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Foto: Selfy Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Independen Urban Jakarta, Tri Rachman Batara (tengah) pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Foto: Selfy Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) tahun ini membidik tiga proyek transit oriented development (TOD) baru untuk digarap. Saat ini, perusahaan sudah memiliki empat proyek eksisting dengan dua di antaranya merupakan kerjasama operasi (KSO).
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa yang sudah kami lihat, mungkin ada dua atau tiga proyek untuk tahun ini. Tetapi belum bisa di disclose," kata Direktur Independen Urban Jakarta Tri Rachman Batara di Graha CIMB, Jakarta, Jumat (5/4).
Menurut dia, untuk menggarap tiga proyek baru tersebut pihaknya juga membuka kesempatan kerja sama dengan investor baru. Batara mengakui sudah ada beberapa investor dari Asia dan Eropa yang mulai melakukan penjajakan ke Urban Jakarta.
Batara menyambut baik adanya proses penjajakan tersebut. Sebab sebagai pengembang properti di kawasan TOD, Urban Jakarta juga butuh partner yang punya modal kuat, kapabilitas, dan pengalaman membangun proyek TOD.
Konsep TOD, kata dia, merupakan konsep yang masih baru di Indonesia sehingga pihaknya juga membutuhkan banyak masukan dan pembelajaran. Namun dia enggan merinci lebih jauh mengenai prospek kerjasama tersebut.
Penawaran Umum Perdana Saham PT Urban Jakarta Propertindo Tbk di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (12/11). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
"Kami sudah didekati investor dari Asia maupun Eropa yang mereka memang sudah biasa main di TOD. Mereka melihat di Indonesia sudah waktunya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, perseroan telah mengalokasikan dana belanja modal atau capex senilai Rp 800 miliar. Jumlah tersebut berasal dari dana IPO, pinjaman perbankan dan kas internal perusahaan.
Selain untuk menyelesaikan proyek yang saat ini sedang dikerjakan perusahaan, Batara mengatakan sebagian dana belanja modal juga dialokasikan untuk pembelian lahan untuk kebutuhan proyek baru.