Usai Adang Truk, Kini Viral Komodo Mau Masuk ke Pembangkit Listrik PLN

31 Oktober 2020 10:37 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu komodo yang ada di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Foto: Andari Novianti/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu komodo yang ada di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Foto: Andari Novianti/kumparan
ADVERTISEMENT
Belum lama ini viral di media sosial soal foto seekor komodo mengadang truk yang melintas di Taman Nasional Komodo. Foto tersebut menuai beragam komentar netizen di dunia maya.
ADVERTISEMENT
Kini muncul video baru yang juga ramai di media sosial. Akun Twitter Save Komodo Now mengunggah video berdurasi 30 detik yang menunjukkan seekor komodo berjalan di sekitar pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang dioperasikan PT PLN (Persero). Komodo tersebut juga sempat berdiri dan berjalan menuju pagar pintu masuk kompleks PLTD, namun tak bisa masuk.
Menurut keterangan akun tersebut, video diambil warga di PLTD PLN Pulau Komodo. Pembangkit tersebut adalah sumber listrik untuk warga Desa Komodo yang berjumlah sekitar 2.000 jiwa atau 500 KK.
Save Komodo Now mempertanyakan mengapa PLN dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tak membangun pembangkit listrik dari energi terbarukan di Pulau Komodo.
"PLT Diesel ini dibangun di lokasi antara Desa Komodo dan Loh Liang, fasilitas wisata milik KLHK/BTNK. Posisinya persis di dekat konsesi PT KWE 151,9 hektar. Selain polusi suara PLTD juga penghasil emisi yang besar. Bukan kah ada banyak alterlatif energi ramah lingkungan untuk Komodo?" demikian pernyataan Save Komodo Now seperti dikutip kumparan, Sabtu (31/10).
Pulau Komodo, NTT Foto: Shutter stock
Akun tersebut juga menilai desain yang dibuat pemerintahan Presiden Jokowi untuk Taman Nasional Komodo perlu ditinjau ulang. "Seperti kata Profesor Emil Salim, jika dampak pengembangan pariwisata adalah rusaknya ekosistem habitat Komodo, ini sama dengan menyembelih ayam yang hasilkan telur emas,” katanya.
ADVERTISEMENT
"Makin banyak bangunan-bangunan dan investasi bisnis di dalam habitatnya, makin banyak hal-hal tragis bagi Komodo terjadi. Komodo kita tidak sedang baik-baik saja,” lanjutnya.
kumparan telah menghubungi PLN untuk meminta penjelasan. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada jawaban dari pihak PLN.