news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Usai Jokowi Sidak ke Apotek, Erick Thohir Genjot Produksi Obat COVID-19

26 Juli 2021 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir mengecek ketersediaan ivermectin di tiga Apotek Kimia Farma di Jakarta, Senin (5/7).  Foto: Dok Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir mengecek ketersediaan ivermectin di tiga Apotek Kimia Farma di Jakarta, Senin (5/7). Foto: Dok Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Usai Presiden Jokowi melakukan inspeksi mendadak untuk mengecek ketersediaan obat-obatan terapi COVID-19 pada Jumat (23/7), Menteri BUMN Erick Thohir mendorong produksi melalui BUMN farmasi.
ADVERTISEMENT
“Agustus terus kita lanjutkan, jadi secara produksi (obat untuk terapi COVID-19) akan terus kita tingkatkan,” ungkapnya usai Rapat Terbatas dengan Presiden secara virtual, Senin (26/7).
Berdasarkan catatan Erick, obat-obatan yang telah disiapkan hingga 31 Juli nanti yakni Azitromisin sebanyak 980 ribu, Zinc sebanyak 1,2 juta, Paracetamol 2,3 juta, Vitamin C 7,6 juta, Vitamin D 1,6 juta, Oseltamivir 7,7 juta, Favipiravir 4 juta, dan Avicov 1,5 juta.
Sementara itu, hingga September nanti total produksi Azitromisin diperkirakan akan mencapai hingga 13 juta, Zinc hampir 15 juta, Paracetamol 30 juta, Vitamin C 77 juta, Ambroxol 26 juta, Vitamin D3 sebanyak 20 juta, Oseltamivir 32 juta, dan Favipiravir 83 juta.
“Untuk obat-obatan sendiri sampai September (siap), karena kita proyeksi dua bulan ke depan, kita fokus ke apotek yang dikelola BUMN (Kimia Farma), order dari Kemenkes, keperluan Holding Rumah Sakit BUMN dan paket 2 juta yang BUMN suplai ke TNI untuk PPKM,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, mantan pemilik Inter Milan ini menjelaskan produksi obat terapi COVID-19 ini akan juga dilakukan oleh perusahaan swasta. Seperti, Amarox, Etana, Biotik, Roche dan Sampharindo.
“Banyak perusahaan yang memproduksi seperti Hexpharm Jaya, dan lain-lain, jadi yang saya sampaikan yang kita fokuskan ke Kemenkes untuk kebutuhan apotek BUMN dan RS BUMN dan yang 2 juta,” ungkapnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi secara mendadak menyempatkan diri menyidak apotek Villa Duta di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/7). Berdasarkan video yang beredar, peninjauan dilakukan siang hari.
Tampak Jokowi berdialog dengan apoteker yang bertugas. Jokowi menanyakan ketersediaan obat COVID-19.
"Saya mau ini, apa, mau cari obat antivirus yang Oseltamivir," kata Jokowi.
Jokowi kemudian mendapatkan jawaban bahwa jenis obat tersebut sudah kosong dan sudah tidak tersedia lagi di apotek tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut apoteker itu, sudah sejak lama stok obat itu kosong.
Presiden Jokowi Sidak ke Apotek, Bogor 23 Juli 2021. Foto: Instagram.com/jokowi
"Oseltamivir yang generik sudah lama (kosong) Pak, kemarin ada merek Fluvir itu patennya. Tapi itu sekarang juga sudah kosong," ujar apoteker tersebut.
Jokowi lantas memastikan pasokan distribusi obat dan vitamin untuk penanganan COVID-19 akan segera diperbaiki agar tidak ada kelangkaan.
Jokowi mengatakan masyarakat dapat mengecek ketersediaan obat dan vitamin itu melalui situs https://farmaplus.kemkes.go.id/ yang sekarang mencakup lebih dari 2.100 apotek di seluruh provinsi di Indonesia.