Usai RUPSLB, PP Presisi Putuskan Bakal Buyback Saham Rp 293 Miliar

31 Januari 2020 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jajaran Direksi PT PP Presisi Tbk saat menggelar konfrensi pers. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jajaran Direksi PT PP Presisi Tbk saat menggelar konfrensi pers. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
PT PP Presisi Tbk (PP Presisi) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB kali ini telah menyetujui Perseroan bakal melakukan pembelian kembali saham atau buyback.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PP Presisi, Iswanto Amperawan, mengungkapkan bahwa alokasi dana dari buyback ini sebanyak-banyaknya mencapai Rp 293 miliar.
“Pertimbangan kami untuk melakukan buyback saham karena kami menilai bahwa harga saham Perseroan tidak mencerminkan kondisi fundamental dan likuiditas Perseroan yang kuat,” kata Iswanto di Wisma Subiyanto, Pasar Rebo, Jakarta, Jumat (31/1).
Iswanto menjelaskan, langkah yang diambil pihaknya baru mulai dilakukan secara bertahap pada Februari 2019.
Buyback akan dilakukan melalui transaski di Bursa Efek Indonesia di pasar reguler secara bertahap selama 18 bulan terhitung sejak tanggal 6 Februari 2020 sampai 30 Juli 2021,” ujar Iswanto.
Jajaran Direksi PT PP Presisi Tbk saat menggelar konfrensi pers. Foto: Moh Fajri/kumparan
Senada dengan Iswanto, Direktur Keuangan PP Presisi Benny Pidakso mengharapkan dapat mencapai struktur permodalan yang efisien dan memungkinkan menurunkan biaya modal keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Benny, juga harus ada fleksibilitas yang lebih besar dalam rangka mengelola modal jangka panjang dan pengelolaan arus kas dengan cara efisien.
“Di samping itu untuk meningkatkan Earning Per Share atau EPS serta Return on Equity atau ROE secara berkelanjutan,” terang Benny.
Benny menjelaskan, dalam buyback ini pihaknya mengacu pada mekanisme pasar. Hal itu termasuk juga saham yang dibeli kembali, juga yang ada di publik.
“Yang akan kita buyback adalah saham yang ada di publik. Jadi mekanisme market melalui fit proper yang ada di pasar. Jadi tidak ada spesial tender atau yang lainnya artinya menggunakan mekanisme pasar,” tutur Benny.
“Pendanaan berasal dari kas inernal dan cashflow yang dimiliki perusahaan di perseroan,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Benny mengungkapkan pihaknya menargetkan pendapatan tumbuh 20 persen di tahun 2020 termasuk dari perolehan kontrak dan revenue lainnya. Hanya saja, ia belum bisa mendetailkan angka pastinya untuk target di 2020.
“Jadi untuk rilis resmi mengenai target sampai detail ke angkanya akan kami lakukan bulan depan setelah rilis laporan audit keluar dari kantor akuntan publik,” ungkap Benny.
Sebagai catatan, PT PP Presisi merupakan perusahaan kontruksi yang menyediakan jasa kontruksi secara terintegrasi dari kapabilitas yang meliputi civil work, ready mix, foundation, formwork, erector, mining services, tunnel, dan heavy equipment rental.