Utang RI Disebut Terbesar oleh Bank Dunia, Tapi Kemenkeu Raih Penghargaan

17 Oktober 2020 7:50 WIB
Ilustrasi  dolar Amerika Serikat (AS). Foto:  ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meraih penghargaan sebagai Kantor Pengelola Utang Terbaik se-Asia Timur dan Pasifik 2020 dari majalah Global Markets.
ADVERTISEMENT
Tapi di sisi lain, Bank Dunia merilis daftar sepuluh negara yang memiliki utang luar negeri terbesar selama 2019, Indonesia masuk dan berada di posisi nomor tujuh. Bank Dunia memasukkan Indonesia bersama dengan negara berpendapatan kecil-menengah lainnya.
Berikut rangkuman kumparan mengenai 2 hal yang bertentangan itu:

Penghargaan dari Global Markets

Dilansir laman Global Capital, Kamis (15/10), Indonesia dinilai sebagai negara pengutang paling baik selama pandemi virus corona. Indonesia juga dinilai memiliki panduan yang baik untuk menghadapi krisis dengan cara yang fleksibel dan tajam.
Global Markets menilai, penerbitan surat utang global senilai USD 4,3 miliar pada April 2020 dinilai mengesankan. Sebab situasi global saat ini masih dipenuhi kepanikan akibat corona.
ADVERTISEMENT
“Obligasi tersebut merupakan tenaga bagi pasar modal di kawasan Asia. Kami lihat obligasi itu sebagai respons terhadap COVID-19 dari negara Asia yang berdaulat,” tulis keterangan tersebut.
Selain itu, langkah pemerintah untuk menerbitkan Green Sukuk senilai USD 2,5 miliar pada Juni 2020 juga dinilai sebagai langkah yang tepat di tengah pandemi. Sebulan kemudian, Indonesia juga menerbitkan Samurai Bond senilai 100 miliar yen.
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Global Markets juga menilai langkah Bank Indonesia membeli Surat Berharga Negara (SBN) senilai USD 40 miliar dengan bunga nol persen sebagai bentuk berbagi beban (burden sharing), dinilai sebagai dukungan bagi pemerintah mengelola utang.
"Indonesia telah lama dipandang sebagai salah satu pengutang yang berdaulat dan paling cerdas di Asia, berdiri di samping Filipina, yang telah mengurangi ketergantungannya pada pendanaan luar negeri dalam beberapa tahun terakhir," tulis keterangan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Melihat pasokan obligasi luar negeri tahun ini, seharusnya cukup untuk menyelesaikan persoalan (pandemi). Indonesia bukan hanya salah satu pengutang yang berdaulat dan paling mengesankan di kawasan ini, tapi juga yang terbaik," demikian keterangan tersebut.

Bank Dunia Masukkan RI ke Daftar 10 Negara dengan Utang Terbesar

Berdasarkan laporan International Debt Statistics (IDS) 2021, Indonesia menempati posisi ketujuh dari daftar sepuluh negara berpendapatan kecil-menengah dengan utang luar negeri terbesar di dunia.
Utang luar negeri Indonesia, yang terdiri dari utang luar negeri pemerintah, Bank Indonesia, BUMN, dan swasta, mencapai USD 402,08 miliar atau sekitar Rp 5.940 triliun (kurs Rp 14.775 per dolar AS) di tahun 2019. Angka tersebut naik 5,9 persen dari posisi utang luar negeri di tahun 2018 yang sebesar USD 379,58 miliar.
ADVERTISEMENT
Utang luar negeri Indonesia berada di bawah China yang memiliki utang sebesar USD 2,1 triliun, Brasil USD 569,39 miliar, India USD 560,03 miliar, Rusia USD 490,72 miliar, Meksiko USD 469,72 miliar, dan Turki USD 440,78 miliar.
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
Sementara negara yang menempati posisi di bawah Indonesia, yaitu Argentina dengan utang sebesar USD 279,3 miliar, Afrika Selatan USD 188,1 miliar, dan Thailand USD 180,23 miliar.

Respons Kemenkeu soal Utang yang Disebut Bank Dunia

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari, mengatakan perbandingan yang dilakukan Bank Dunia itu kurang tepat karena tak memasukkan negara-negara maju.
“Namun demikian, laporan perbandingan yang di maksud tidak menyertakan negara-negara maju, melainkan negara-negara dengan kategori berpendapatan kecil dan menengah, sehingga terlihat bahwa posisi Indonesia, masuk dalam golongan 10 negara dengan utang luar negeri terbesar,” kata Puspa dalam keterangan resminya, Rabu (14/10).
Rahayu Puspasari. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Di samping itu, struktur utang luar negeri Indonesia tetap didominasi utang luar negeri berjangka panjang, yang memiliki pangsa 88,8 persen dari total utang luar negeri. Dia menegaskan, pemerintah tetap mengelola utang dengan prinsip kehati-hatian (pruden) dan terukur (akuntabel).
ADVERTISEMENT
“Pada paparan perbandingan tersebut, terlihat bahwa utang Indonesia di antara negara-negara tersebut terhitung besar karena ekonomi Indonesia masuk dalam kelompok negara G-20 pada urutan ke-16,” jelasnya.