Pertumbuhan Ekonomi

Vaksinasi Butuh Waktu, ADB Pangkas Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 Jadi 4,5 Persen

10 Desember 2020 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pertumbuhan Ekonomi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) atau ADB memangkas proyeksi ekonomi Indonesia menjadi 4,5 persen di 2021. Sebelumnya pada September lalu, ADB memproyeksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,3 persen di tahun depan.
ADVERTISEMENT
Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut juga lebih rendah dari target pemerintah yang sebesar 5 persen pada 2021.
Ekonom ADB untuk Indonesia, Emma Allen, mengatakan ketidakpastian di tahun depan masih akan tinggi. Menurut dia, meskipun vaksin corona telah tiba, program vaksinasi menyeluruh ke semua lapisan masyarakat masih memerlukan waktu.
"Tanpa ragu kita akan memerlukan vaksin untuk semua orang, hidup yang seimbang, dan juga ekonomi. Kami memperkirakan implementasi vaksinasi pemerintah memerlukan waktu. Itu menjelaskan kenapa kami menurunkan proyeksi di 2021," ujar Emma dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/12).
Dia melanjutkan, pemulihan ekonomi di tahun depan masih akan didorong konsumsi rumah tangga. Keyakinan konsumen akan kembali ke zona optimis.
Selain konsumsi, laju ekspor juga diperkirakan membaik. Sektor manufaktur diprediksi akan mampu menopang perekonomian Indonesia pada 2021.
ADVERTISEMENT
"Tahun depan, pemulihan ekonomi Indonesia akan didukung kinerja ekspor yang juga meningkat di sektor manufaktur. Produksi manufaktur akan mendukung pemulihan pada 2021," jelasnya.
Asian Development Bank. Foto: AFP/ROMEO GACAD
Meski demikian, permintaan domestik baru kembali ke normal pada 2022. Inflasi di tahun depan juga diperkirakan meningkat tipis menjadi 2,4 persen, dari proyeksi tahun ini 2 persen.
"Inflasi pada tahun ini 2 persen dan mulai meningkat menjadi 2,4 persen di tahun depan," tambahnya.
Sebelumnya, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin corona yang dikembangkan perusahaan asal China, Sinovac Ltd, telah tiba di Indonesia pada Minggu malam (6/12).
Kedatangan vaksin tersebut, dinilai sebagai momentum awal dari langkah nyata pemerintah dalam proses pengadaan vaksin corona di Tanah Air.
"Vaksinasi akan semakin membangun rasa aman dan kepercayaan diri kita sebagai bangsa dalam melakukan berbagai aktivitas sosial dan ekonomi, mendukung ketahanan kesehatan, mendorong produktivitas serta menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Airlangga mengatakan vaksin tersebut masih harus melalui tahap evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), untuk memastikan aspek mutu, keamanan, dan efektivitasnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten