Varian Delta Jadi Pemberat Pemulihan Ekonomi, Sri Mulyani Tambah Anggaran PEN

7 Juli 2021 14:04 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait APBN Kinerja dan Fakta (Kita) Agustus 2019 di Kantor Kemenkeu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan keterangan pers terkait APBN Kinerja dan Fakta (Kita) Agustus 2019 di Kantor Kemenkeu. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui munculnya COVID-19 varian Delta membuat laju pemulihan ekonomi menjadi terhambat. Varian ini membuat kasus COVID-19 kembali naik dan pemerintah terpaksa menekan mobilitas masyarakat.
ADVERTISEMENT
Merespons kondisi di luar dugaan ini, Sri Mulyani mengatakan pihaknya langsung mengubah alokasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN). Salah satunya yaitu tetap mengalokasikan dana APBN untuk bantuan sosial (bansos).
“Varian delta memberikan tekanan ke ekonomi kita maka kita akan terus melakukan revisi dan redesign untuk program PEN kita. Kita hitung kembali kemarin dan menggunakan APBN untuk tetap membantu kesehatan dan bansos,” ujar Sri Mulyani dalam Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook, Rabu (7/7).
Menurut Sri Mulyani, salah satu tujuan merevisi anggaran PEN adalah untuk menunjang program vaksinasi. Adanya varian baru ini membuat pemerintah terus berupaya menggenjot program vaksinasi. Menurutnya, ada keterhubungan erat antara vaksinasi, kasus COVID-19, pembatasan mobilitas dan pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Vaksinasi harus meluas dan sukses. Sebab dengan vaksin kita bisa kurangi trade off antara COVID-19 dengan mobilitas dan pemulihan ekonomi. Kalau vaksinnya rendah maka setiap kali kita ngegas, perekonomian naik maka terjadi kenaikan COVID-19,” ujarnya.
Sejumlah tenaga kesehatan berjalan di selasar RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Sedangkan jika vaksin meluas maka menurut Sri Mulyani, mobilitas masih bisa berjalan sementara risiko COVID-19 bisa tetap terjaga. Dalam program vaksinasi ini, pemerintah telah menargetkan bisa melakukan vaksinasi 1 juta orang per hari di bulan Juli dan 2 juta orang per hari di bulan Agustus.
Dengan adanya target inilah, alokasi dana PEN kembali di redesign. Menurut Sri Mulyani dari posisi terakhir PEN, pihaknya kini telah melakukan beberapa perubahan.
Misalnya, pada anggaran kesehatan yang awalnya Rp 170 triliun kini naik menjadi Rp 193 triliun. Demikian juga anggaran perlindungan sosial juga naik menjadi Rp 153 triliun dari semula Rp 148 triliun.
ADVERTISEMENT
“Untuk itu kami terus lakukan redesigning untuk PEN kita. Komposisi PEN akan bergerak,” ujarnya.