Virus Corona Bikin Bisnis Travel Agent Lesu, Pegawai Diminta Cuti

5 Maret 2020 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung di salah satu Stan travel agent di AirAsia Bazzar 2018, Jumat (24/8/2108). Foto:  Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung di salah satu Stan travel agent di AirAsia Bazzar 2018, Jumat (24/8/2108). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan travel agent Tanah Air mengalami masa sulit karena terdampak penyebaran virus corona atau Covid-19. Bisnis mereka lesu karena banyak negara yang terdampak.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua / Kabid Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), Anton Sumarli, mengatakan virus corona menjadikan wisatawan menunda bahkan membatalkan perjalanan wisatanya.
"Kondisi travel agent terkena dampak. Banyak travel agent yang sudah melaporkan banyak grup cancelation sampai dengan bulan Mei hingga Juni," ujar Anton kepada kumparan, Kamis (5/3).
Perihal diskon tiket pesawat yang digencarkan maskapai, Anton mengaku memang sedikit terbantu. Namun, masih belum optimal untuk mengerek pertambahan permintaan konsumen.
"Perihal diskon maskapai yang didukung pemerintah, cukup membantu sedikit untuk menaikkan minat orang bepergian. Tapi tidak maksimal karena orang masih sangat takut dengan pemberitaan media yang gencar soal virus corona," kata dia.
Menurut Anton, lesunya bisnis travel belum sampai menyebabkan perusahaan travel agent melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada para karyawannya.
Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Namun, sebagian besar perusahaan mengeluarkan kebijakan untuk tidak dulu mengangkat pegawai tetap dari pegawai kontrak mulai dari pertengahan hingga akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, para perusahaan travel agent juga mengeluarkan berbagai kebijakan yang mengarah pada pengurangan jam kerja hingga meliburkan karyawan.
"Pengurangan jam kerja di mana Sabtu yang biasanya buka jadi diliburkan untuk menghemat cost," kata dia.
Selain itu, Anton mengakui ada juga perusahaan travel agent yang menganjurkan para pegawainya mengambil cuti di luar tanggungan (unpaid leave).
"Seluruh karyawan yang masih mempunyai hak cuti diminta untuk mengambil cuti. Dan mengarah ke unpaid leave," ujarnya.