Virus Corona Bikin Defisit Anggaran Melebar Rp 125 Triliun

13 Maret 2020 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Uang Rupiah Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Uang Rupiah Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah memproyeksi defisit anggaran dalam APBN 2020 akan melebar Rp 125 triliun dari awalan sebesar Rp 307,2 triliun. Sehingga defisit APBN 2020 diproyeksi melebar jadi 2,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, defisit anggaran itu karena pemerintah memberikan stimulus fiskal kepada sektor yang terdampak virus corona. Adapun stimulus pertama pemerintah mengucurkan Rp 10,3 triliun dan stimulus kedua sebesar Rp 22,9 triliun.
"APBN sebagai instrumen fiskal, kita melihat dan berencana APBN kita defisit akan meningkat jadi 2,5 persen dari GDP. Artinya fiskal memberikan stimulus 0,8 persen dari GDP dari original plan, nilainya Rp 125 triliun sendiri," ujar Sri Mulyani di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3).
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan saat konferensi pers terkait dampak virus corona di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dia melanjutkan, pemerintah pun tak akan menekan belanja negara hingga akhir tahun. Sementara penerimaan negara pun diakui akan mengalami tekanan.
"Karena belanja tidak kita rem dan penerimaan mengalami penurunan, kita tetap lakukan relaksasi defisit yang besar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Adapun stimulus pajak yang dikeluarkan pemerintah di antaranya pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) 21 dengan total anggaran Rp 8,6 triliun; PPh Pasal 22 impor sebesar Rp 8,15 triliun, PPh Pasal 25 korporasi sebesar Rp 4,2 triliun, serta restitusi PPN sebesar Rp 1,97 triliun.