Virus Corona Ganggu Restrukturisasi Krakatau Steel

25 Februari 2020 4:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT. Krakatau Steel, Silmy Karim ketika mengunjungi kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT. Krakatau Steel, Silmy Karim ketika mengunjungi kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Proses restrukturisasi perusahaan BUMN produsen baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, ikut terhambat oleh wabah virus corona. Padahal Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, berharap restrukturisasi bisnis perusahaan BUMN produsen baja tersebut dapat rampung pada September 2020.
ADVERTISEMENT
"Kita pada bulan September 2020 untuk restrukturisasi bisnis Krakatau Steel harus sudah tuntas. Semua opsi akan terlaksana, apakah itu jadi terwujud atau tidak pada September 2020," kata Silmy Karim di Jakarta, Senin (24/2).
Ia mengatakan, menyangkut skema restrukturisasi bisnis di Krakatau Steel, terdapat opsi-opsi yang saat ini sedang dikaji. Baik itu investasi langsung, kemitraan strategis, initial public offering (IPO), dan sebagainya.
"Kita juga sudah mengundang konsultan baik itu untuk kemitraan strategis, divestasi, maupun IPO juga sedang kita kaji dan terus mendiskusikannya," kata Silmy seperti dikutip dari Antara.
Namun dia menilai, kondisi perekonomian saat ini agak terganggu oleh wabah virus Corona. Walaupun menurutnya, tidak terlalu ada hubungan antara bisnis baja dengan virus corona, namun dengan orang-orang menghindari perjalanan antarnegara, baik itu ke Indonesia maupun sebaliknya, hal tersebut agak menghambat proses-proses restrukturisasi yang sedang dilakukan.
Baja produksi Krakatau Steel. Foto: Dok. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
"Tapi kita tentu berharap bahwa wabah corona ini tidak mengganggu secara masif, dan tetap sesuai dengan jadwal yang kita rencanakan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, memang untuk program restrukturisasi ini PT Krakatau Steel melakukannya secara jangka panjang ibarat marathon. Sebelumnya BUMN baja itu sudah melakukan restrukturisasi dari aspek keuangan. Proses ini dilanjutkan dengan masuk ke restrukturisasi bisnis.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah menyelesaikan restrukturisasi utang senilai 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 30 triliun.
Restrukturisasi utang ini adalah salah satu yang terbesar yang pernah ada di Indonesia. Kesepakatan restrukturisasi ini telah selesai ditandatangani seluruh kreditur pada 12 Januari 2020.
Restrukturisasi utang ini melibatkan 10 bank nasional, baik swasta nasional dan swasta asing. Penandatanganan persetujuan pembiayaan ini dilakukan untuk mendukung Rencana Transformasi Bisnis dan Keuangan Krakatau Steel menjadi lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Beban bunga dan kewajiban pembayaran pokok pinjaman menjadi lebih ringan sehingga membantu perbaikan kinerja perusahaan dan memperkuat cashflow perusahaan.
Program restrukturisasi utang Krakatau Steel ini berlangsung selama sembilan tahun (2019-2027). Sehingga dalam jangka panjang diharapkan operasi perusahaan menjadi lebih baik.