Virus Corona Masuk AS Guncang Bursa Saham Wall Street

22 Januari 2020 7:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street terguncang pada penutupan perdagangan Selasa (21/1). Adanya wabah virus asal China yang ditemukan di pantai AS serta Dana Moneter Internasional (IMF) yang menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global, turut menekan optimisme investor.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Rabu (23/1), Dow Jones Industrial Average turun 152,06 poin atau 0,52 persen menjadi 29.196,04, indeks S&P 500 kehilangan 8,82 poin atau 0,26 persen menjadi 3.320,8, dan Nasdaq Composite turun 18,14 poin atau 0,19 persen menjadi 9.370,81.
Ketiga indeks utama AS turun, setelah beberapa hari mencapai rekor penutupan tertinggi. Bahkan mencapai kenaikan satu minggu terbaik dalam beberapa bulan terakhir.
IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2020 dan 2021. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgiev menyatakan, efek jangka panjang dari perang dagang AS dan China akan memuncak dan perlambatan ekonomi yang lebih tajam dari perkiraan terjadi di India dan negara berkembang lainnya.
Indeks memperpanjang kerugian setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengonfirmasi adanya satu orang di AS yang terinfeksi virus corona untuk pertama kalinya. Virus ini telah menewaskan enam orang di China.
ADVERTISEMENT
"Kami melihat risiko utama ada di pasar dan setiap kali ada ketidakpastian baru, kami melihat lebih banyak volatilitas dan investor melarikan diri dari aset berisiko," kata Charlie Ripley, ahli strategi pasar senior untuk Allianz Investment Management di Minneapolis.
"Berita hari ini mengenai virus corona adalah pengingat bahwa risiko tetap ada, dan itu adalah sesuatu yang akan diperhatikan oleh investor dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," tambah Ripley.
Staf medis di Rumah Sakit Jinyintan, tempat pasien virus corona di Wuhan, China Foto: REUTERS/Stringer
Wabah virus corona yang terjadi sesaat sebelum tahun baru Imlek itu cukup menghantam saham-saham perjalanan. Indeks Arca Airline turun 2,8 persen.
United Airlines (UAL.O) turun 4,4 persen, sementara Carnival Corp (CCL.N) turun 2,3 persen.
Operator hotel dan kasino Las Vegas Sands Corp (LVS.N) dan Wynn Resorts Ltd (WYNN.O), keduanya memiliki operasi yang cukup besar di China, mengakhiri sesi masing-masing turun 5,4 persen dan 6,1 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, saham baja yang memiliki eksposur cukup besar ke China, juga jatuh. United States Steel Corp (X.N) turun 5,2 persen.
Boeing Co (BA.N) juga membebani Dow, sahamnya jatuh 3,3 persen pasca adanya laporan pembuat pesawat 737 MAX itu kemungkinan tidak mendapatkan persetujuan untuk kembali ke layanan sampai Juni atau Juli.
Sementara itu, Intel Corp (INTC.O) naik 1,6 persen setelah tiga broker menaikkan target harga pada produsen chip tersebut.
Pembuat mobil listrik, Tesla Inc (TSLA.O), naik 7,2 persen setelah Street Research menaikkan target harga menjadi USD 800 per saham.
Saham Netflix Inc (NFLX.O) turun lebih dari 1 persen setelah membukukan hasil kuartal keempat.
Volume perdagangan di bursa saham AS mencapai 8,13 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 7,02 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.
ADVERTISEMENT