Volatilitas Aset Kripto Tinggi, Investor Diminta Siapkan Strategi Investasi

8 Juli 2022 20:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung melihat grafik harga terbaru berbagai cryptocurrency. Foto: Soe Zeya Tun/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung melihat grafik harga terbaru berbagai cryptocurrency. Foto: Soe Zeya Tun/REUTERS
ADVERTISEMENT
Investasi aset kripto dinilai memiliki volatilitas yang sangat tinggi. Bahkan di tahun ini, aset kripto disebut telah memasuki fase 'Crypto Winter' atau penurunan harga dan nilai aset.
ADVERTISEMENT
Berbagai aset kripto, seperti Bitcoin, mengalami penurunan sejak mencatatkan rekor tertinggi hingga USD 69.044 atau kisaran Rp 930 juta pada 10 November 2021 dan diikuti dengan penurunan aset lainnya.
CMO PT Pintu Kemana Saja (Pintu) Timothius Martin mengatakan, penurunan tidak hanya terjadi pada kripto, tapi juga di instrumen keuangan lainnya. Menurutnya, di tengah kondisi pasar saat ini bisa dimanfaatkan investor untuk lebih mengenal fundamental dari aset kripto, mengatur manajemen risiko dalam berinvestasi, dan juga menambah wawasan seputar aset kripto yang akan diinvestasikan.
"Penting bagi investor untuk mempersiapkan berbagai strategi investasi yang sesuai dengan toleransi risiko masing-masing, apalagi kita tahu bahwa jumlah investor aset kripto di Indonesia sangat besar, tentu para investor perlu cermat dan bijak dalam menginvestasikan uangnya," ujar Timothius dalam keterangannya, Jumat (8/7).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), jumlah investor kripto di kuartal I 2022 mencapai 12,8 juta atau terdapat rata-rata kenaikan jumlah investor sebesar lebih dari 750 ribu setiap bulannya.
Menurut Timothius, ada dua tipe investor yaitu short-term trader yang berinvestasi dalam jangka waktu yang pendek dan long-term investor yang harus tahan dalam volatilitas dan harus disiplin. Keduanya ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
"Jadi kita pahami profil risiko kita, setelah itu tentukan tipe investor seperti apa yang cocok sesuai profil kita. Kemudian kenali aset kripto yang akan kita investasikan seperti istilah umum dalam dunia investasi kripto yaitu Do Your Own Research. Salah satu riset yang bisa dilakukan seperti pelajari fundamental aset hingga kegunaan aset tersebut," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, investor juga diminta untuk memilih aset yang memang benar-benar dipahami. Menurutnya, mempelajari aset kripto dan teknologinya bisa melalui fitur Pintu Academy. "Setelah mempersiapkan semuanya dengan baik, baru bisa mulai investasi, dan tentunya pilih platform investasi yang resmi terdaftar di Bappebti seperti PINTU agar memberikan keamanan bagi investor,” ujar Timothius.
Dilansir dari situs Bappebti.go.id, hingga Juni 2022 ini jumlah pedagang aset kripto di Indonesia yang melayani jual beli aset kripto mencapai 25 pedagang, termasuk salah satunya Pintu, yang telah melayani masyarakat Indonesia sejak April tahun 2020. Hingga Juli 2022, aplikasi Pintu telah diunduh lebih dari 5 juta kali.
“Memilih platform investasi menjadi langkah akhir setelah kita menentukan profil risiko, tujuan investasi, dan melakukan riset. Pastikan platform yang dipilih menjamin keamanan aset investasi, terdaftar resmi di Indonesia melalui Bappebti, mudah digunakan dan investasi tanpa ribet," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.