Wabah Corona Terus Meluas, Pembangunan Ibu Kota Baru Ditunda?

25 Maret 2020 12:42 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret udara Kampung Nelayan di Kuala Samboja, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret udara Kampung Nelayan di Kuala Samboja, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan pembangunan tahap awal ibu kota baru dilakukan pada semester II 2020. Kementerian PUPR sedang mendetailkan desain pembangunan tahap awal. Yang akan menjadi fokus pada tahap awal ini ialah konstruksi dasar seperti bendungan dan jalan.
ADVERTISEMENT
Namun, virus corona meluas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sekarang pemerintah sedang sibuk untuk mengatasi wabah ini. Anggaran negara pun difokuskan untuk penanganan COVID-19. Apakah pembangunan ibu kota baru akan ditunda?
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi mengatakan, persiapan pembangunan ibu kota baru masih terus berjalan.
"Saat ini persiapan masih on the track, tim dari Kemenko Marves bersama Kementerian BUMN dan Kemenkeu terus melakukan komunikasi intens dengan calon investor dan mitra di Joint Venture dalam pengembangan ibu kota baru ini," kata Jodi dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Rabu (25/3).
Potret udara proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda yang melintasi wilayah Samboja di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Namun, pihaknya tak menutup kemungkinan adanya perubahan rencana pembangunan ibu kota baru. Pemerintah akan melihat situasi dan mempertimbangkan berbagai aspek. "Tentunya berbagai opsi terkait ibu kota masih kita pertimbangkan dan pada saatnya nanti akan diputuskan bersama," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Kementerian PUPR mengidentifikasi secara keseluruhan akan ada empat bendungan yang berada di atas lahan ibu kota baru.
Selain bendungan, Kementerian PUPR akan membuat akses jalan menuju ibu kota baru sebanyak 3 jalur. Hanya saja, ketiga akses jalan ini masih dalam proses penjajakan.
Total anggaran pembangunan tahap awal konstruksi dasar di ibu kota baru belum ditetapkan. Namun khusus untuk anggaran uang muka diperkirakan sekitar Rp 200 miliar-300 miliar.