news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wabah Virus Corona Belum Usai, Dirut Mandiri Prediksi Kredit Macet Naik

19 Februari 2020 19:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers RUPST Bank Mandiri 2020 di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers RUPST Bank Mandiri 2020 di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona yang berasal dari China belum juga usai karena jumlah korban jiwa terus bertambah dan saat ini telah tembus 2.000 orang.
ADVERTISEMENT
Beberapa sektor global pun akan terdampak virus corona, tak terkecuali perbankan. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (Persero), Royke Tumilaar memprediksi, pertumbuhan kredit perusahaan tahun ini tertekan.
"Kredit pasti slow. Mungkin hampir di bawah 10 persen (tumbuhnya). Tapi kita maunya sih bisa tumbuh 10 persen," kata dia di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (19/2).
Petugas medis berpakaian hazma merawat pasien di salah satu rumah sakit di Wuhan, China. Foto: China Daily via REUTERS
Tekanan pertumbuhan kredit tahun ini bakal dipengaruhi oleh sektor pariwisata dan industri manufaktur. Untuk pariwisata, bisnis penerbangan bakal terpukul sebab orang enggan berpergian saat ini karena khawatir tertular virus corona.
Di sektor industri manufaktur, pabrik-pabrik yang selama ini mengimpor bahan dari China akan kesulitan lantaran di sana, aktivitas mulai dibatasi. Royke pun memperkirakan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) Bank Mandiri ikut naik.
ADVERTISEMENT
"Kalau virus coronanya mungkin sampai 6 bulan, ya pasti NPL ada kenaikan 0,2 atau 0,3 persen," ucapnya.
Saat ini, NPL perusahaan masih berada di level 2,1 hingga 2,3 persen. Untuk itu, Royke mengungkapkan perusahaan akan mencari cara lain agar kinerja akhir tahun ini tetap bagus.
"Kita selalu berusaha gali potensi lain. Misalnya permintaan domestik, mikro, UMKM kan tetap jalan," ucapnya.