news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wall Steet Melesat, Data Kenaikan Tenaga Kerja AS Cetak Rekor

3 Juli 2020 7:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Kamis (2/7). Hal ini didukung oleh data tenaga kerja yang mencatatkan rekor, pertanda pemulihan ekonomi tengah berlangsung.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Jumat (3/7), Dow Jones Industrial Average naik 92,39 poin atau 0,36 persen menjadi 25.827,36, indeks S&P 500 naik 14,15 poin atau 0,45 persen menjadi 3.130,01, dan Nasdaq Composite menambahkan 53,00 poin atau 0,52 persen menjadi 10.207,63.
Ketiga rata-rata saham utama AS menguat, S&P 500 membukukan kenaikan harian keempat kalinya secara berturut.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan tambahan 4,8 juta pekerjaan pada Juni 2020. Ini jauh di atas perkiraan analis yang hanya 1,8 juta pekerjaan. Sementara angka pengangguran turun 11,1 persen.
"Ada banyak hal yang disukai dalam data ekonomi untuk minggu ini. Dan masih ada lagi stimulus dari Washington setelah mereka kembali dari liburan Fourth of July,” kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
Meski terjadi kenaikan jumlah pekerjaan selama dua bulan berturut-turut, namun hal tersebut sebenarnya baru sebagian kecil. Sebab selama Maret-April 2020, ada 22 juta pekerjaan yang hilang sebagai dampak dari pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Pemulihan ekonomi AS juga dikhawatirkan terhenti karena kasus baru COVID-19 mencapai rekor tertinggi. Beberapa negara bagian AS yang sebelumnya telah membuka pembatasan wilayah, kini harus kembali menutup aktivitas ekonomi mereka.
Florida melaporkan 10.000 kasus baru, lebih buruk daripada Eropa yang telah memasuki puncak wabah.
“Dalam kasus baru COVID-19, kita telah melihat negara bagian yang lebih besar, seperti Texas, California dan Florida, negara-negara tersebut telah mengambil langkah untuk mengurungkan rencana pembukaan kembali. Dan itu akan memperlambat pemulihan ekonomi secara keseluruhan,” tambah Nolte.
Dari sebelas sektor utama dalam S&P 500, hanya sektor real estate dan layanan komunikasi yang mencatatkan penurunan.
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
Microsoft Corp (MSFT.O) naik 1,4 persen dan memberikan dorongan kepada S&P 500. Selama Juni, saham ini mampu mempertahankan posisi teratasnya sebagai saham yang paling banyak diinvestasikan secara global, berdasarkan data dari platform perdagangan eToro.
ADVERTISEMENT
Tesla Inc (TSLA.O) melonjak 8,0 persen, setelah laporan pengiriman kendaraan di kuartal II ini mengalahkan perkiraan analis.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,03 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 13,24 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.