Wall Street Bervariasi, Didorong Kekhawatiran Suku Bunga Acuan The Fed

17 Februari 2021 6:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (16/2). Hal ini didorong oleh stimulus fiskal di AS dan kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed yang kemungkinan akan dilakukan secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Rabu (17/2), Dow Jones Industrial Average naik 64,35 poin atau 0,20 persen ke 31.522,75, S&P 500 turun 2,24 poin atau 0,06 persen ke 3.932,59 dan Nasdaq turun 47,97 poin atau 0,34 persen ke 14.047,50.
Dow Jones mencetak rekor tertinggi karena sektor siklikal menguat di tengah prospek lebih banyaknya bantuan fiskal. Sementara Nasdaq merosot karena saham teknologi bergerak lebih rendah, dan kekhawatiran atas kenaikan suku bunga membuat S&P 500 sedikit berubah.
Sektor-sektor yang siap mendapatkan keuntungan terbesar dari pembukaan kembali ekonomi, termasuk energi dan keuangan, mencatat persentase keuntungan terbesar.
Presiden AS Joe Biden mengunjungi pusat vaksin COVID-19 di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, di Bethesda, Maryland, AS, Jumat (29/1). Foto: Alex Brandon/AP Photo
Presiden Joe Biden telah mengajukan anggaran bantuan pandemi senilai USD 1,9 triliun dan mendesak Kongres untuk mengesahkannya dalam beberapa minggu mendatang untuk memberikan cek stimulus sebesar USD 1.400 bagi orang Amerika dan meningkatkan pembayaran pengangguran.
ADVERTISEMENT
Indeks perbankan S&P 500 naik karena imbal hasil US Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi sejak Februari 2020.
"Kami memasuki minggu ini dengan perspektif positif pada upaya pemerintahan Biden untuk memberikan paket yang cukup besar," kata Quincy Krosby, kepala strategi pasar di Prudential Financial di Newark, New Jersey.
Sementara itu, Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management mengatakan, S&P 500 turun dari level tertinggi karena imbal hasil naik pada Selasa, yang mencerminkan kekhawatiran investor tentang lonjakan imbal hasil obligasi.
Menurutnya, saham kemungkinan akan memberikan toleransi atas kenaikan suku bunga secara bertahap, tetapi kecepatan yang lebih tinggi dapat menciptakan turbulensi.
"Meski suku bunga masih sangat rendah, pasar saham akan sangat-sangat sensitif terhadap perubahan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Penurunan kasus virus corona baru secara tajam, kemajuan dalam vaksinasi dan musim pendapatan kuartal keempat yang lebih kuat dari perkiraan telah memperkuat harapan pemulihan bisnis yang cepat tahun ini.
Laporan pendapatan yang dirilis minggu ini dari beberapa emiten yakni Hilton Worldwide Holdings Inc, Hyatt Hotels Corp, Marriott International Inc, Norwegian Cruise Lines, dan TripAdvisor Inc akan dicermati dengan ketat untuk melihat tanda-tanda peningkatan permintaan perjalanan global.
Saham cryptocurrency dan perusahaan terkait blockchain termasuk Silvergate Capital Corp, Riot Blockchain dan Marathon Patent Group melonjak antara 8 persen dan 21 persen, karena bitcoin sempat naik melewati USD 50.000.
Pekan ini, investor juga akan fokus pada risalah dari pertemuan Federal Reserve bulan Januari, di mana ia menegaskan kembali janjinya untuk mempertahankan sikap kebijakan yang dovish.
ADVERTISEMENT
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 14,89 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata 15,96 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.