Wall Street Bervariasi, Investor Sambut Stimulus Fiskal Joe Biden

22 Januari 2021 6:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menyaksikan kembang api dari balkon Gedung Putih setelah pelantikannya sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat, AS, Rabu (20/1). Foto: Tom Brenner/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menyaksikan kembang api dari balkon Gedung Putih setelah pelantikannya sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat, AS, Rabu (20/1). Foto: Tom Brenner/REUTERS
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Kamis. S&P 500 dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi, didorong optimisme bantuan stimulus fiskal pada pemerintahan Joe Biden.
ADVERTISEMENT
Sementara Dow bersiap untuk cetak rekor, namun jatuh ke wilayah negatif di menit-menit terakhir perdagangan.
Dilansir dari Reuters, Jumat (22/1), Dow Jones Industrial Average turun 12,37 poin atau 0,04 persen menjadi 31.176,01, indeks S&P 500 naik 1,22 poin atau 0,03 persen menjadi 3.853,07 dan Nasdaq bertambah 73,67 poin atau 0,55 persen menjadi 13.530,92.
Presiden Joe Biden sendiri telah meluncurkan beberapa inisiatif pada hari pertama menjabat, termasuk meningkatkan pengujian dan peluncuran vaksin corona.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan lamaran baru untuk tunjangan pengangguran turun menjadi 900.000 di minggu lalu. Namun angka ini masih tetap tinggi akibat pandemi COVID-19.
Di sisi lain, data sektor perumahan dan manufaktur menunjukkan peningkatan, dinilai bisa menjadi kekuatan untuk menopang perekonomian.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki momentum yang sangat kuat memasuki tahun ini dan memasuki pemerintahan Biden, karena prospek stimulus yang lebih besar dan lebih banyak pengeluaran secara umum," kata Mohammad Aama, direktur pelaksana di Beam Capital Management LLC, New York.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
Nasdaq menguat didorong oleh lonjakan saham megacap seperti Alphabet Inc, Apple Inc dan Amazon.com Inc menjelang laporan pendapatan mereka dalam beberapa minggu mendatang.
Ini mengikuti hasil ledakan Netflix Inc yang mendapat keuntungan akibat kebijakan tetap di rumah. Netflix menambahkan USD 262 miliar dalam kapitalisasi pasar secara keseluruhan ke kelompok saham FAANG.
Saham energi tergelincir 3,44 persen, sebagai hambatan terbesar di antara 11 sektor utama S&P, menyusul berita Biden mencabut izin pada proyek pipa minyak Keystone XL.
ADVERTISEMENT
Saham Intel melonjak di akhir sesi karena laporan pendapatannya dirilis lebih awal dan memperkirakan pendapatan di kuartal pertama tahun ini akan berada di atas ekspektasi. Saham pembuat chip ditutup naik 6,46 persen.
United Airlines Holdings Inc turun 5,73 persen setelah membukukan kerugian empat kuartal berturut-turut akibat pandemi COVID-19. Namun perusahaan mengatakan pihaknya akan memotong sekitar USD 2 miliar dari biaya tahunan hingga 2023.
Ford Motor Co melonjak 6,17 persen, memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut setelah Deutsche Bank menaikkan target harga pada saham pembuat mobil itu.
Volume di bursa saham Amerika adalah 13,34 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 12,92 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
ADVERTISEMENT