Wall Street Ditutup Bervariasi, Investor Tunggu The Fed Turunkan Suku Bunga

21 Mei 2024 6:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jerome Powell  Foto: REUTERS/Joshua Roberts
zoom-in-whitePerbesar
Jerome Powell Foto: REUTERS/Joshua Roberts
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (20/5). Nasdaq ditutup dengan rekor tertingginya, sementara S&P 500 naik tipis karena saham-saham teknologi menguat menjelang laporan keuangan Nvidia yang sangat dinanti-nantikan.
ADVERTISEMENT
Hal ini beriringan dengan investor yang mengukur waktu penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Mengutip Reuters, Selasa (21/5), indeks Industri Dow Jones (.DJI) turun 196,82 poin atau 0,49 persen menjadi 39.806,77. S&P 500 (.SPX) naik 4,86 poin, atau 0,09 persen, pada 5.308,13 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 108,91 poin, atau 0,65 persen menjadi 16.794,87.
Investor memperkirakan, Nvidia dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang eksplosif dan tetap mengungguli para pesaingnya. Setidaknya tiga broker menaikkan target harga Nvidia mereka.
“Jika mereka mengejutkan secara positif, Nvidia bisa memicu kemarahan kecil, meskipun semuanya mahal, jadi sulit untuk melihat kenaikan besar dalam hal ini," kata Senior Vice President Wedbush Securities di San Francisco, Stephen Massocca.
Kantor perusahaan Nvidiadi Taiwan. Foto: AlmondYue/Shutterstock
"Jika The Fed mulai menurunkan suku bunganya, hal itu akan memicu reli, namun tampaknya data belum mendukung hal tersebut,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, musim pendapatan yang solid dan tanda-tanda inflasi mulai mereda telah menghidupkan kembali harapan penurunan suku bunga The Fed tahun ini.
Meskipun pernyataan para Pejabat The Fed pada awal pekan lalu tidak banyak mengubah ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral. The Fed seakan enggan mengatakan tekanan inflasi telah mereda dan beberapa pihak menekankan perlunya kehati-hatian.
Adapun risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru The Fed dijadwalkan akan dirilis pada Rabu (22/5). Berdasarkan data FedWatch CME Tool, pasar memperkirakan peluang sebesar 63,3 persen untuk penurunan setidaknya 25 basis poin (bps) pada pertemuan September.