Wall Street Ditutup Bervariasi Pasca Pengumuman The Fed

23 November 2021 7:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street, S&P 500 serta Nasdaq berakhir melemah pada perdagangan Senin (22/11). Padahal sebelumnya kedua indeks sempat mencapai rekor tertinggi menyusul pengumuman masa jabatan kedua untuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Selasa (23/11), Dow Jones Industrial Average naik 0,05 persen berakhir pada 35.619,25 poin, sedangkan S&P 500 kehilangan 0,32 persen menjadi 4.682,94. Sementara itu Nasdaq Composite turun 1,26 persen menjadi 15.854,76.
Saham Apple berakhir naik 0,3 persen, setelah naik lebih dari 3 persen pada hari sebelumnya. Sedangkan Microsoft berakhir turun hampir 1 persen setelah sebelumnya naik hampir 2 persen.
Pencalonan Powell disambut banyak investor yang berharap tidak akan ada perubahan besar di The Fed dalam periode kepemimpinannya lagi.
Sebab bank sentral ini memiliki peran besar dalam perekonomian AS termasuk upaya pemulihan dari pandemi. Bank sentral akan mengumumkan kembalinya kebijakan pra-pandemi pada akhir 2022.
Gedung Putih juga telah mengumumkan bahwa Lael Brainard, yang merupakan kandidat teratas lainnya, akan menjadi wakil ketua.
ADVERTISEMENT
Indeks bank S&P 500 menguat 2 persen mengikuti lonjakan imbal hasil Treasury. Kenaikan ini disebabkan para investor memperkirakan akan terjadi pengetatan kebijakan pada paruh pertama tahun 2022. Wells Fargo & Co naik lebih dari 3 persen dan termasuk di antara bank-bank Wall Street yang terkuat.
New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Kontrak berjangka terkait dengan kebijakan Fed menunjukkan bahwa pasar uang sekarang mengharapkan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni mendatang.
Di sisi lain, saham Zoom Video Communications melonjak 6 persen setelah perusahaan konferensi video itu membukukan pendapatan kuartalan yang melampaui ekspektasi.
Investor sedang menunggu banyak data ekonomi minggu ini, termasuk pembacaan aktivitas bisnis IHS, pengeluaran konsumsi pribadi, dan risalah pertemuan terbaru The Fed.
ADVERTISEMENT
Pada sesi Senin, Amazon turun 2,8 persen dan Alphabet turun 1,8 persen, keduanya sangat membebani Nasdaq. Sementara saham Tesla Inc naik 1,7 persen setelah CEO Elon Musk men-tweet bahwa Model S Plaid mungkin akan datang ke China sekitar bulan Maret.
Saham tersebut hampir pulih dari aksi jual tajam yang terjadi awal bulan ini yang dimulai setelah Musk melakukan polling kepada pengguna Twitter tentang apakah ia harus menjual sebagian sahamnya di pembuat mobil listrik tersebut.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 11,6 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 11,1 miliar saham.