Wall Street Ditutup Bervariasi, Tesla dan Microsoft Jadi Pendorong Nasdaq

22 Oktober 2021 6:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria memakai masker berjalan melewati sebuah tanda jalan, Wall Street di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS.
 Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria memakai masker berjalan melewati sebuah tanda jalan, Wall Street di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (21/10). Indeks S&P 500 mencatatkan penutupan tertinggi, sementara Nasdaq juga menguat didorong oleh saham-saham terkenal seperti Tesla Inc dan Microsoft Corp.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (22/10), Dow Jones Industrial Average turun 6,26 poin atau 0,02 persen menjadi 35.603,08. Sementara S&P 500 naik 13,59 poin atau 0,30 persen menjadi 4.549,78, dan Nasdaq Composite naik 94,02 poin (0,62 persen) menjadi 15.215,70.
Setelah mencapai rekor intraday pada hari sebelumnya, indeks Dow berada di zona merah untuk sebagian besar sesi karena IBM turun 9,6 persen setelah meleset dari perkiraan Wall Street.
Di antara 11 sektor utama S&P, dorongan terbesar datang dari indeks discretionary konsumen dan indeks teknologi. Sementara saham energi justru menjadi hambatan terbesar karena harga minyak mentah berjangka jatuh di tengah kekhawatiran tentang permintaan.
Di sisi lain, data menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam 19 bulan terakhir.
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Selain itu, analis juga memperkirakan pendapatan kuartal ketiga pada indeks S&P 500 naik 33,7 persen secara tahunan. Hingga saat ini sudah ada sekitar 100 emiten yang melaporkan kinerja perusahaannya.
ADVERTISEMENT
Saham Tesla adalah dorongan terbesar bagi Nasdaq, naik lebih dari 3 persen karena investor optimistis soal kenaikan pendapatan dari produsen mobil listrik tersebut meskipun ada kekhawatiran soal rantai pasokan.
Saham American Airlines ditutup naik 1,9 persen setelah perusahaan membukukan kerugian kuartalan yang lebih kecil dari perkiraan. Sedangkan saham Southwest Airlines Co turun 1,6 persen setelah manajemen memperkirakan laba kuartalan masih sulit diprediksi.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,07 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 10,27 miliar saham.