Wall Street Ditutup Hijau, Saham Grab Masuk ke Zona Merah di Hari Perdana

3 Desember 2021 6:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita berjalan melewati New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street. Foto: Angela Weiss / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita berjalan melewati New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street. Foto: Angela Weiss / AFP
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street, yakni Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq, ditutup naik pada perdagangan Kamis (2/12). Hal ini didorong para pelaku pasar yang melakukan tawar-menawar sambil mencerna implikasi dari pergeseran pandemi dengan munculnya varian baru Omicron.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, S&P 500 naik 63,46 poin atau 1,41 persen, menjadi 4.576,50 poin. Sedangkan Nasdaq Composite naik 128,78 poin atau 0,84 persen, menjadi 15.382,83. Dow Jones Industrial Average naik 622,37 poin atau 1,83 persen, menjadi 34.644,41.
Dari ketiganya, Dow naik paling banyak dengan Boeing Co memberikan dorongan terbesar untuk rata-rata industri blue-chip.
"Kami menjalani 29 hari berturut-turut di S&P 500 tanpa perubahan 1 persen, naik atau turun, tetapi boom - Omicron mencapai dan lima hari kami mengalami ledakan volatilitas ini," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di LPL Financial. di Charlotte, Carolina Utara.
Berbagai negara tengah berjuang menentukan kebijakan untuk menangani varian Omicron COVID-19 yang muncul, Amerika Serikat akan mewajibkan perusahaan asuransi kesehatan swasta untuk menyediakan tes di rumah, sebuah kebijakan yang diharapkan mulai berlaku pada 15 Januari.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
Varian Omicron telah menakuti pasar selama sekitar satu minggu, memukul saham terkait pembatasan perjalanan baru yang diberlakukan di seluruh dunia, tetapi perusahaan-perusahaan itu bangkit kembali di sesi Kamis (2/12). Misalnya indeks S&P 1500 Airlines dan Hotel Restoran yang mengakhiri sesi dengan naik tajam.
ADVERTISEMENT
Semua sektor utama S&P 500 ditutup di zona hijau. Saham Boeing melonjak setelah otoritas penerbangan China memberikan segel persetujuan pesawat 737 MAX pembuat pesawat itu.
Pengecer grosir Kroger Co menaikkan perkiraan penjualan dan laba setahun penuh. Ini mendorong saham naik tajam.
Perusahaan kredit konsumen Visa Inc, Mastercard Inc dan American Express Co semuanya naik lebih dari 4 persen.
Volume di perdagangan di bursa AS mencapai 12,85 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 11,40 miliar selama 20 hari terakhir perdagangan.

Saham Grab Merosot 20 Persen di Hari Perdana

Hari perdana melantai di bursa saham Amerika Serikat (AS), Nasdaq, saham Grab Holdings Ltd merosot lebih dari 20 persen. Group CEO Grab Anthony Tan sendiri mengaku tak ambil pusing, dengan anjloknya harga saham tersebut.
Grab resmi melantai di bursa saham AS, Nasdaq pada Kamis (2/12). Foto: Twitter/@Nasdaq
Harga saham Grab ditutup terjun 20,53 persen atau 2,26 poin ke level USD 8,69 per saham pada akhir perdagangan di hari perdananya. Dikutip dari Reuters, pada menit awal saat pembukaan perdagangan, saham Grab sempat naik hingga 21 persen.
ADVERTISEMENT
Tapi setelahnya, pergerakan saham terus menurun ke bawah hingga akhirnya ditutup di zona merah.
"Soal harga tidak ada bedanya bagi saya. Saya akan merayakan malam ini dan kembali bekerja besok," kata Group CEO Grab Holdings Ltd, Anthony Tan kepada Reuters sesaat setelah saham mulai diperdagangkan, Kamis (2/12) pagi waktu AS.
Grab resmi melantai di bursa Nasdaq setelah perusahaan tersebut melakukan merger dengan Altimeter. Penggabungan tersebut membuat valuasi Grab mencapai USD 40 miliar atau setara Rp 575 triliun (kurs USD 1: Rp 14.300). Entitas gabungan tersebut akan diperdagangkan di bursa Nasdaq dengan kode saham ‘GRAB’.