Wall Street Ditutup Melemah Dibebani Isu Kenaikan Suku Bunga The Fed

14 Januari 2022 6:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
zoom-in-whitePerbesar
New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street ditutup kompak melemah pada perdagangan Kamis (13/1). Penurunan disebabkan oleh pernyataan sejumlah pejabat Federal Reserve tentang inflasi dan kemungkinan kenaikan suku bunga.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 176,7 poin, atau 0,49 persen menjadi 36.113,62, S&P 500 kehilangan 67,32 poin, atau 1,42 persen menjadi 4.659,03 dan Nasdaq Composite turun 381,58 poin menjadi 14.806,81.
Saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga seperti teknologi mengalami pelemahan. Bahkan pelemahan terjadi sebelum musim pendapatan kuartal keempat dimulai. Indeks teknologi S&P turun 2,7 persen sementara pilihan konsumen turun 2 persen.
Beberapa pejabat The Fed menyatakan secara terbuka tentang rencana mereka memerangi inflasi yang tinggi. Lael Brainard, pejabat bank sentral AS yang paling senior juga memberi sinyal bahwa The Fed bersiap-siap untuk mulai menaikkan suku pada bulan Maret.
Pejabat lain, termasuk Presiden Fed Chicago Charles Evans, berbicara tentang perlunya kebijakan yang lebih ketat sementara Patrick Harker juga membahas kenaikan suku bunga. Demikian juga Mary Daly menyebutkan soal kenaikan suku bunga kemungkinan terjadi pada Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu meskipun imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun tercatat turun pada hari Kamis, investor justru fokus pada aksi ambil untung. Di sisi lain, Emiten Wells Fargo, Goldman Sachs, JPMorgan dan Deutsche Bank memperkirakan bahwa Fed mungkin menaikkan suku bunga empat kali tahun ini.
Menambah kecemasan bagi investor, perusahaan AS akan mulai melaporkan hasil kinerja keuangan kuartal terakhir tahun 2021 dalam beberapa minggu mendatang.
Seorang pria memakai masker berjalan melewati sebuah tanda jalan, Wall Street di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Beberapa emiten perbankan seperti JPMorgan Chase, Citigroup dan Wells Fargo akan mulai melaporkan kinerja keuangan mereka pada hari Jumat nanti. Sedangkan perusahaan teknologi besar akan melaporkan kinerja mereka mulai minggu depan.
Pertumbuhan pendapatan secara yoy dari perusahaan S&P 500 diperkirakan lebih rendah pada kuartal keempat dibandingkan dengan tiga kuartal pertama tetapi masih kuat. Data IBES dari Refinitiv memprediksi perusahaan S&P 500 akan tumbuh 22,4 persen.
ADVERTISEMENT
Saham Delta Air Lines ditutup naik 2 persen pada USD 41,47 setelah mengalahkan perkiraan untuk pendapatan kuartal keempat. Data menunjukkan indeks harga produsen (PPI) naik 0,2 persen bulan lalu setelah naik 0,8 persen pada November. Sepanjang 12 bulan hingga Desember, PPI naik 9,7 persen, lebih rendah dibandingkan perkiraan 9,8 persen ekonom.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,43 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 10,39 miliar saham.