Wall Street Ditutup Melemah Imbas Inflasi Tinggi

11 April 2024 7:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir melemah pada perdagangan Rabu (10/4). Saham-saham jatuh ke penutupan lebih rendah setelah data inflasi yang lebih tinggi meredam harapan Federal Reserve akan memangkas suku bunga awal Juni nanti.
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks saham utama AS melemah tajam pada bel pembukaan setelah laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) Departemen Tenaga Kerja tidak mencapai konsensus, sebuah pengingat bahwa jalan inflasi untuk kembali ke target 2 persen The Fed akan tetap panjang dan berliku.
Dikutip dari Reuters, Rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) turun 422,16 poin atau 1,09 persen menjadi 38.461,51. S&P 500 (.SPX) kehilangan 49,27 poin atau 0,95 persen menjadi 5.160,64.
Adapun Nasdaq Composite (.IXIC) turun 136,28 poin atau 0,84 persen menjadi 16.170,36. Dari 11 sektor utama di S&P 500, semua sektor kecuali energi berakhir di zona merah, dengan saham real estate mengalami penurunan paling tajam.
Pasar keuangan kini telah memperhitungkan kemungkinan penurunan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Juni sebesar 16,5 persen, turun dari 56 persen sesaat sebelum rilis laporan tersebut, menurut alat FedWatch CME.
ADVERTISEMENT
S&P 500 mencatat 4 harga tertinggi baru dalam 52 minggu dan 8 harga terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 35 titik tertinggi baru dan 170 titik terendah baru.
Volume di bursa AS adalah 11,91 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,52 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.