Wall Street Ditutup Menguat, Tanda Ekonomi Membaik

5 Oktober 2022 6:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
New York Stock Exchange (NYSE) Foto:  REUTERS/Lucas Jackson
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Selasa (4/10) waktu Amerika Serikat. Ketiga indeks utamanya melonjak, terutama Nasdaq Composite.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters Rabu (5/10) ketiga indeks saham menguat kembali, dengan Dow Jones Industrial Average (.DJI) ditutup naik 2,8 persen, S&P 500 (.SPX) melonjak 3,06 persen dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 3,34 persen.
Tak hanya Wall Street, harga minyak mentah AS juga menguat dalam dua hari terakhir. Sementara imbal hasil Treasury AS turun. Investor bertanya-tanya apakah upaya global oleh Federal Reserve (The Fed) untuk memerangi inflasi dapat berkurang di masa depan.
Imbal hasil obligasi global melemah dengan benchmark Treasury 10-tahun AS turun menjadi 3,631 persen. Hasil turun hampir 20 basis poin pada hari Senin, setelah mencapai 4,0 persen minggu lalu.
Data ekonomi yang membaik menambah laporan manufaktur AS yang lebih lemah dari yang diharapkan pada Senin, dan kenaikan suku bunga yang lebih tipis dari Australia, di mana Reserve Bank of Australia mengejutkan pasar dengan kenaikan suku bunga yang lebih kecil dari yang diantisipasi, meningkatkan harapan bank sentral lain dapat mengikutinya.
ADVERTISEMENT
investor akan menunggu laporan pekerjaan bulanan AS pada Jumat pekan ini sebagai bagian utama dari data untuk menunjukkan apakah kenaikan suku bunga mulai berdampak pada ekonomi.
Dengan turunnya imbal hasil Treasury, dolar AS mencatat pelemahan dalam harian kelima berturut-turut, terlama sejak Agustus 2021. Anjloknya dolar AS lantaran investor mulai mempertimbangkan kemungkinan bahwa kondisi kredit yang lebih ketat akan membuat Federal Reserve melangkah lebih hati-hati. Indeks dolar AS turun 1,44 persen senilai 110,14.
Pasar menunjukkan investor percaya inflasi kemungkinan akan turun lebih cepat. Dalam jangka waktu lima tahun, investor melihat inflasi hanya 2,33 persen, turun dari mendekati 3 persen enam minggu lalu.