Wall Street Jatuh, Klaim Pengangguran Tetap Tinggi

18 September 2020 6:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks utama Wall Street jatuh pada penutupan perdagangan Kamis (17/9). Hal ini karena saham teknologi merosot dan klaim pengangguran mingguan yang tetap tinggi.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Jumat (18/9), Dow Jones Industrial Average turun 130,4 poin atau 0,47 persen menjadi 27.901,98, indeks S&P 500 kehilangan 28,48 poin atau 0,84 persen menjadi 3.357,01, dan Nasdaq Composite turun 140,19 poin atau 1,27 persen menjadi 10.910,28.
Amazon.com Inc AMZN.O turun 2,3 persen dan Apple Inc AAPL.O turun 1,6 persen, ini membuat penurunan terbesar di S&P 500 dan Nasdaq. Pekan lalu, kerugian Nasdaq membuat indeks turun 10 persen dari rekor penutupannya.
“Ini merupakan pemulihan luar biasa yang diwakili oleh beberapa emiten teknologi," kata Jake Dollarhide, kepala eksekutif Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.
"Mereka mengalami minggu terakhir bulan Agustus yang luar biasa, dan saya pikir ini adalah skenario pengambilan keuntungan yang rasional saat ini,” lanjutnya.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
Indeks teknologi S&P 500 juga turun 0,8 persen. Sektor real estat dan keuangan juga terjual dengan tajam. Real estate turun 2,2 persen dan keuangan turun 1 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa klaim tunjangan pengangguran tetap tinggi.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran sebenarnya mengalami penurunan, ini menandakan perbaikan bertahap di pasar tenaga kerja yang terpukul. Namun angkanya masih di atas prediksi ekonom.
Klaim pengangguran turun 33.000 menjadi 860.000 pada pekan yang berakhir 12 September, lebih tinggi dari perkiraan 850.000. Sehingga total klaim pengangguran mencapai 12,6 juta.
Sebelumnya pada Rabu, Federal Reserve berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah dalam waktu yang lama, bahkan diproyeksi hingga 2023, untuk mengangkat ekonomi terbesar dunia itu keluar dari resesi yang dipicu pandemi.
Ketua The Fed Jerome Powell menjelaskan beberapa faktor, termasuk pertumbuhan upah, partisipasi tenaga kerja dan perbedaan dalam pengangguran minoritas relatif terhadap kulit putih, yang harus dipenuhi sebelum The Fed akan melihat ekonomi pada kesempatan kerja maksimum, bahkan mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga.
Jerome Powell Foto: REUTERS/Joshua Roberts
“Investor senang ketika The Fed menurunkan suku bunga, karena mereka merasa itu bagus untuk pasar. Tapi jika The Fed mengatakan kita perlu mempertahankan suku bunga rendah lebih lama, maka orang mulai mengkhawatirkan ekonomi itu sendiri,” jelas Dollarhide.
ADVERTISEMENT
General Electric Co naik 4,4 persen, sehari setelah Chief Executive Officer Larry Culp mengatakan arus kas bebas perusahaan akan berubah positif di paruh kedua tahun ini.
Ford Motor Co F.N naik 3,7 persen, setelah perusahaan mengatakan mulai memproduksi truk pickup F-150 generasi baru di fasilitas Michigan-nya.
Volume di bursa AS adalah 9,70 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 9,47 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.