Wall Street Kembali Tertekan Akibat Lonjakan Virus Corona

14 Februari 2020 7:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang sedang bekerja di lantai New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Getty Images/Spencer Platt
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street tergelincir dari rekor tertingginya pada penutupan perdagangan Kamis (13/2). Lonjakan kasus virus corona kembali mengkhawatirkan investor.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Jumat (14/2), Dow Jones Industrial Average turun 95,16 poin atau 0,32 persen pada 29.456,26, S&P 500 turun 7,01 poin atau 0,21 persen pada 3.372,44, serta Nasdaq Composite turun 28,81 poin atau 0,30 persen pada 9.697,15.
Provinsi di China yang menjadi pusat penyebaran virus corona melaporkan peningkatan kematian dan ribuan infeksi menggunakan metode diagnostik baru. Kondisi tersebut menimbulkan ketidakpastian baru mengenai skala penyebaran virus.
Padahal sehari sebelumnya, investor melihat tanda-tanda penyebaran virus corona melambat. Bahkan S&P 500 dan Nasdaq mencapai rekor harian tertinggi.
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Saham Cisco Systems Inc turun lebih dari 6 persen setelah analis memprediksi pendapatan dan laba perusahaan pembuat jaringan itu lesu di tahun ini.
NetApp Inc anjlok sekitar 11 persen, karena laba kuartal dari alat produsen penyimpanan data ini di bawah harapan.
ADVERTISEMENT
Saham Kraft Heinz Co merosot 7,6 persen, karena kehilangan estimasi penjualan secara kuartalan.
Sementara itu, Caterpillar Inc naik 0,4 persen setelah Goldman Sachs meningkatkan saham konstruksi dan peralatan pertambangan ini menjadi ‘beli.’