Wall Street Lanjutkan Penguatan

9 September 2022 6:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO pertama Uber, Ryan Graves (kanan), membunyikan bel di New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat pada Jumat (10/5/2019). Foto: Johannes Eisele/AFP
zoom-in-whitePerbesar
CEO pertama Uber, Ryan Graves (kanan), membunyikan bel di New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat pada Jumat (10/5/2019). Foto: Johannes Eisele/AFP
ADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kompak menguat pada perdagangan Kamis (8/9), dipicu sikap investor usai mencerna pernyataan hawkish yang dibuat oleh pejabat Federal Reserve.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Jumat (9/8), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 193,24 poin, atau 0,61 persen, menjadi 31.774,52, S&P 500 (.SPX) naik 26,31 poin, atau 0,66 persen, menjadi 4.006,18 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 70,23 poin, atau 0,6 persen, menjadi 11.862,13.
GameStop Corp (GME.N) melonjak 7,4 persen setelah pengecer video game melaporkan kerugian kuartalan yang lebih kecil dari perkiraan.
American Eagle Outfitters Inc (AEO.N) jatuh 8,7 persen, setelah pembuat pakaian itu meleset dari perkiraan laba kuartal kedua dan mengatakan akan menghentikan dividen kuartalan karena membentengi keuangannya terhadap pukulan dari inflasi.
Seorang wanita berjalan melewati New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street. Foto: Angela Weiss / AFP
Volume di bursa saham AS adalah 10,19 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,37 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, menguatnya Wall Street juga didukung penguatan yang terjadi di sektor perbankan dan kesehatan. Dengan meningkatnya peluang kenaikan suku bunga, baik indeks bank S&P 500 yang sensitif terhadap suku bunga (.SPXBK) dan sektor perawatan kesehatan S&P 500 masing-masing naik 2,8 persen dan 1,8 persen.
"Orang-orang merangkul keselamatan. Kesehatan adalah sektor yang sangat aman dan masih cukup murah, begitu juga dengan sektor keuangan yang lebih luas," ungkap Manajer Investasi di Columbia, Grace Lee.