Wall Street Melesat di Tengah Demonstrasi dan Ketegangan AS-China

2 Juni 2020 7:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks utama Wall Street meningkat pada awal pekan ini. Sinyal pemulihan ekonomi AS mampu mengimbangi kekhawatiran investor di tengah pandemi, demonstrasi, dan ketegangan AS-China.
ADVERTISEMENT
Dari laporan Reuters, Selasa (2/6), Dow Jones Industrial Average naik 91,91 poin atau 0,36 persen menjadi 25.475,02, indeks S&P 500 naik 11,42 poin atau 0,38 persen menjadi 3.055,73, dan Nasdaq Composite naik 62,18 poin atau 0,66 persen menjadi 9.552,05.
Ketiga indeks saham tersebut naik 1 persen sepanjang Mei 2020.
Pemimpin pasar Facebook Inc (FB.O), Apple Inc (AAPL.O), dan Amazon.com (AMZN.O) memberikan dorongan terbesar ke S&P 500 dan Nasdaq. Sementara Boeing Co (BA.N) memberikan Dow dorongan terbesar.
"Tentu saja langkah pemulihan pasar saham tidak dapat berlanjut pada kecepatan yang telah terjadi. Tapi saya apresiasi kinerja pasar yang bagus,” kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Asset Management di Chicago.
ADVERTISEMENT
Gedung Putih menyerukan "hukum dan ketertiban" setelah demonstrasi berlangsung selama enam malam, disertai kekerasan yang dipicu kematian George Floyd di tangan polisi.
"Kebanyakan investor mengatakan (protes) tidak akan menghancurkan ekonomi. Ini penghalang jalan, tapi tidak sebesar pandemi,” tambah Nolte.
Sementara itu, keresahan mendorong peritel seperti Target Corp (TGT.N) dan Walmart Inc (WMT.N) untuk menutup sebagian toko mereka, sementara Amazon.com (AMZN.O) telah mengurangi pengiriman.
Di satu sisi, China memerintahkan perusahaan-perusahaan milik negara untuk menghentikan pembelian kedelai dan daging babi dari AS, sebagai balasan pernyataan Presiden Donald Trump yang akan mengakhiri perlakuan khusus untuk Hong Kong setelah China memperketat langkah-langkah keamanan di wilayah tersebut.
Pedagang professional sedang bekerja di New York Stock Exchange. Foto: Getty Images/Drew Angerer
Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, hanya sektor layanan kesehatan yang berakhir positif.
ADVERTISEMENT
Pfizer Inc (PFE.N) turun 7,1 persen, setelah produsen obat ini menilai penelitian terhadap pengobatan kanker payudara tak bisa mencapai tahap akhir.
Gilead Sciences Inc (GILD.O) turun 3,4 persen, setelah hasil penelitian tahap akhir dari kandidat obat COVID-19, remdesivir, menunjukkan hasil yang beragam.
Sementara pesaingnya, CTI Biopharma Corp (CTIC.O) dan Proteostasis Therapeutics Inc (PTI.O), masing-masing naik 16,7 persen dan 8,4 persen, menyusul laporan adanya harapan potensi perawatan COVID-19.
Saham perusahaan kosmetik Coty Inc (COTY.N) melonjak 20,9 persen setelah penunjukan Peter Harf sebagai chief executive officer yang baru.
Volume perdagangan saham di Wall Street mencapai 9,95 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 11,30 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
ADVERTISEMENT