Wall Street Melesat Usai Trump Berencana Pangkas Pajak Karyawan

11 Maret 2020 7:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
zoom-in-whitePerbesar
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street kembali melesat pada penutupan perdagangan Selasa. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah AS yang akan memberikan sejumlah stimulus untuk menenangkan investor dari wabah corona, jatuhnya harga minyak, hingga meningkatnya sinyal resesi.
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks utama melonjak hampir 5 persen, sehari setelah pasar ekuitas menderita kerugian terbesar sejak krisis keuangan 2008.
Dilansir Reuters, Rabu (11/3), Dow Jones Industrial Average naik 1.167,14 poin atau 4,89 persen menjadi 25.018,16, indeks S&P 500 naik 135,67 poin atau 4,94 persen menjadi 2.882,23, dan Nasdaq Composite menambahkan 393,58 poin atau 4,95 persen menjadi 8.344,25.
Presiden Donald Trump mengatakan, pemerintah AS akan mengambil langkah besar untuk menghilangkan ketakutan pasar. Trump berencana membuat paket stimulus fiskal, salah satunya memangkas pajak gaji pada pekerja.
"Harapan stimulus fiskal sangat potensial. Tampaknya memang ada kemauan untuk melakukan sesuatu, dan mungkin itulah yang membantu pasar,” kata Chuck Carlson, chief executive officer di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar pelaku pasar mengharapkan Federal Reserve kembali memangkas suku bunga acuan di bulan ini pada pertemuan dewan gubernur dua pekan mendatang.
Di luar Amerika Serikat, ekonomi-ekonomi utama dunia mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak penyebaran COVID-19 yang cepat.
Pasar global terguncang dalam beberapa minggu terakhir oleh penyebaran virus corona, yang menyebabkan gangguan rantai pasokan hingga industri perjalanan yang merugi.
New York Stock Exchange (NYSE) Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Ketidakpastian pasar diperparah karena Arab Saudi dan Rusia membatalkan pakta pasokan mereka dan berjanji untuk meningkatkan produksi minyak mentah.
Namun harga minyak rebound dari penurunan persentase terbesar sejak Senin (9/10), dengan minyak mentah Brent naik 10,0 persen setelah Rusia mengindikasikan pihaknya terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan OPEC.
Sektor energi pun bangkit kembali dari penurunan terburuk dalam catatan, naik 5,0 persen pada penutupan perdagangan.
ADVERTISEMENT
Saham Chevron Corp (CVX.N) dan Marathon Oil Corp (MRO.N) masing-masing naik 5,3 persen dan 21,2 persen, setelah perusahaan minyak dan rekan-rekan mereka mengumumkan upaya pengurangan biaya untuk memerangi jatuhnya harga minyak global.
Saham di sektor keuangan melonjak 6,0 persen, setelah imbal hasil keuangan AS rebound dari rekor terendah.
Volume perdagangan di bursa saham Wall Street mencapai 15,81 miliar saham, masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata 11,52 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.