Wall Street Menguat, Didorong Saham Uber hingga Nvidia

15 Februari 2024 5:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir menguat pada perdagangan Rabu (14/2), didorong oleh perusahaan ride-hailing Lyft dan Uber, sementara Nvidia menggantikan Alphabet sebagai perusahaan paling bernilai ketiga di pasar saham AS.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, S&P 500 naik 0,96 persen dan berakhir di 5.000,62 poin. Nasdaq menguat 1,30 persen menjadi 15.859,15 poin, sedangkan Dow Jones Industrial (DJI) Average naik 0,40 persen menjadi 38.424,27 poin.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, sembilan indeks menguat, dipimpin oleh sektor industri (.SPLRCI), naik 1,67 persen, diikuti kenaikan 1,42 persen pada sektor jasa komunikasi (.SPLRCL).
Kapitalisasi pasar Nvidia (NVDA.O), menyalip Alphabet (GOOGL.O) menjelang hasil kinerja kuartal IV pekan depan, saat ini dengan nilai pasar saham USD 1,825 triliun setelah sahamnya naik 2,5 persen.
Uber (UBER.N) naik hampir 15 persen ke rekor tertinggi, didorong oleh rencana pembelian kembali saham senilai USD 7 miliar. Lyft (LYFT.O) melonjak 35 persen setelah labanya melampaui perkiraan dan disebut akan menghasilkan arus kas bebas positif untuk pertama kalinya pada tahun 2024.
ADVERTISEMENT
S&P 500 juga didorong oleh saham Meta Platforms (META.O) dan Tesla (TSLA.O), keduanya naik lebih dari 2 persen. Lalu Super Micro Computer (SMCI.O) naik lebih dari 11 persen. Hal ini membantu Russell 200 (.RUT) naik 2,4 persen.
Robinhood Markets (HOOD.O) menguat 13 persen menyusul kejutan laba kuartal IV. Saham Crypto Coinbase (COIN.O), Marathon Digital (MARA.O), dan Riot (RIOT.O), masing-masing naik lebih dari 13 persen karena nilai pasar bitcoin melampaui USD 1 triliun untuk pertama kalinya sejak 21 November.
Adapun indeks Wall Street merosot ke posisi terendah lebih dari satu minggu pada Selasa dan saham blue-chip pada DJI terpuruk setelah data harga konsumen inti pada Januari bertahan hampir dua kali lipat dari target 2 persen The Fed, memaksa investor untuk menilai kembali ekspektasi penurunan suku bunga mereka.
ADVERTISEMENT
“Terlepas dari kapan pemotongan suku bunga pertama dilakukan, saya pikir pasar harus takut terhadap apa yang ditakutkan oleh The Fed, yaitu melakukan pemotongan terlalu cepat dan harus menaikkan suku bunga. Hal ini akan menjadi bencana bagi reli ini,” kata Chief Executive Officer Manajemen Aset Longbow, Jake Dollarhide.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan target inflasi bank sentral sebesar 2 persen akan tetap berada di jalurnya, bahkan jika kenaikan harga sedikit lebih tinggi dari perkiraan selama beberapa bulan ke depan.
Ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini telah memicu reli di Wall Street dalam beberapa bulan terakhir yang telah mengirim S&P 500 ke rekor tertinggi.
Suku bunga berjangka menunjukkan sebagian besar pedagang memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan Juni, menurut proyeksi CME FedWatch.
ADVERTISEMENT