Wall Street Menguat Didukung Data Pertumbuhan Ekonomi AS

27 Januari 2023 6:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah tanda jalan, Wall Street, terlihat di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS.
 Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah tanda jalan, Wall Street, terlihat di luar New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, New York, AS. Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
ADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, berakhir hijau pada perdagangan Kamis (26/1), usai data ekonomi AS dalam kondisi baik di kuartal IV 2022, mengurangi kekhawatiran investor terkait resesi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (27/1), Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 205,57 poin, atau 0,61 persen, menjadi 33.949,41, S&P 500 (.SPX) naik 44,21 poin, atau 1,10 persen, menjadi 4.060,43 dan Nasdaq Composite (.IXIC) bertambah 199,06 poin, atau 1,76 persen, menjadi 11.512,41.
Dari 11 sektor utama S&P 500, hanya saham bahan pokok konsumen yang menurun. Saham energi memimpin kenaikan persentase, didorong oleh kenaikan harga minyak mentah karena tanda-tanda peningkatan permintaan dari China.
Tesla Inc (TSLA.O) memberikan salah satu dorongan terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq, sahamnya melonjak 11,0 persen setelah laporan pendapatannya.
Chevron Corp (CVX.N) mengumumkan akan menggandakan anggarannya untuk pembelian kembali saham, yang membuat saham perusahaan minyak tersebut naik 4,9 persen.
ADVERTISEMENT
Di antara saham yang melemah, IBM Corp (IBM.N) turun 4,5 persen setelah perusahaan mengumumkan akan memangkas pekerjaan divestasi beberapa aset setelah gagal mencapai target kas tahunannya.
Saham Bed Bath & Beyond Ink (BBBY.O) juga anjlok 22,2 persen setelah pengecer perlengkapan rumah menerima pemberitahuan gagal bayar dari JPMorgan Chase.
Southwest Airlines Co (LUV.N) turun 3,2 persen setelah peringatan kerugian kuartal saat ini. Kemudian, meski perkiraan permintaan menguat untuk perjalanan udara pada tahun 2023, indeks S&P 1500 Airlines turun 0,9 persen.
Lalu, saham Intel Corp (INTC.O) turun 6 persen setelah perusahaan membukukan pendapatan di bawah ekspektasi Street, serta saingan Mastercard, Visa Inc (V.N) naik hampir 2 persen setelah melaporkan kenaikan laba kuartalan karena belanja konsumen yang tangguh.
ADVERTISEMENT
Adapun pemerintah AS baru saja merilis produk domestik bruto (PDB) meningkat 2,9 persen pada kuartal IV 2022, lebih baik dari perkiraan para analis. Pasar tenaga kerja tetap ketat, meskipun ada tanda-tanda melemahnya permintaan.
Meski demikian, hal ini bisa menjadi pedang bermata dua bagi investor, karena dapat membuat The Fed mempertahankan suku bunga utama pada tingkat yang terbatas lebih lama.
Di sisi lain, para analis menilai musim pelaporan laba perusahaan di kuartal terakhir menunjukkan agregat turun 2,7 persen, lebih buruk dari penurunan secara tahunan 1,6 persen yang terlihat pada 1 Januari.