Wall Street Menguat Ditopang oleh Turunnya Angka Pengangguran AS

19 Januari 2024 6:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pegawai meyambut kedatangan Presiden AS Donald Trump di pabrik masker di Phoenix, Arizona, AS, Selasa (5/5). Foto: REUTERS/Tom Brenner
zoom-in-whitePerbesar
Pegawai meyambut kedatangan Presiden AS Donald Trump di pabrik masker di Phoenix, Arizona, AS, Selasa (5/5). Foto: REUTERS/Tom Brenner
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (18/1). Kenaikan Wall Street itu ditopang oleh data pasar tenaga kerja yang kuat memberikan bukti terbaru kekuatan ekonomi AS.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Jumat (19/1), indeks Industri Dow Jones (.DJI) naik 0,54 persen menjadi 37.468,68, S&P 500 (.SPX) naik 0.88 persen menjadi 4,780.94 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 1,35 persen menjadi 15.055,65.
Rekan The Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) memperingatkan dalam risalah pertemuan terbarunya bahwa terlalu dini untuk membahas pelonggaran kebijakan.
Di sisi lain, sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pengangguran turun ke level terendah sejak September 2022. Hal ini menimbulkan keraguan lebih lanjut mengenai apakah bank sentral AS akan memangkas suku bunga target dana Fed pada akhir pertemuan kebijakan bulan Maret.
“The Fed sangat bergantung pada data dan data telah menunjukkan bahwa perekonomian terus menguat,” kata Ahli Strategi Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey.
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
"Tidak terlalu kuat, tapi mungkin cukup kuat untuk menghindari resesi meski suku bunga dinaikkan," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Ghriskey bilang, data yang solid, selain kegelisahan seputar potensi eskalasi konflik di Timur Tengah, membantu menjaga tekanan pada imbal hasil Treasury.
Pasar keuangan sendiri memperkirakan kemungkinan sebesar 55,7 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan Maret. Angka itu turun dari 70,2 persen pada minggu lalu, menurut alat FedWatch CME.
“Ekspektasi penurunan suku bunga (pasar) cukup agresif. Penurunan suku bunga pada bulan Maret nampaknya sangat prematur, terutama mengingat kekuatan perekonomian," ungkap Ghriskey.